TEMPO.CO, Jakarta - General Motors yang bermarkas di Amerika Serikat tengah melanjutkan rencananya untuk meningkatkan kendaraan listrik dan teknologi otonom pada, Rabu, 16 Juni 2021. Rencana itu meliputi peningkatan pengeluaran untuk dua pabrik baterai di AS serta memperkirakan laba kuartal kedua yang lebih kuat dari perkiraan.
Dikutip dari Auto Hindustantimes, Kamis, 17 Juni 2021, raksasa produsen mobil nomor 1 di AS itu mengatakan akan menghabiskan anggaran USD 35 miliar (setara Rp 505,6 triliun, dengan kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.445) hingga 2025 mendatang untuk peningkatan produksi kendaraan listrik. Angka ini meningkat 75 persen dari Maret 2020 sebelum pandemi COVID-19.
Rencana General Motors serta pembuat mobil lainnya tersebut diketahui sebagai usaha untuk mengurangi kesenjangan dengan pemimpin industri kendaraan listrik seperti Tesla.
Dengan komitmen ini diketahui, saham GM naik lebih di angka 2,8 persen pada perdagangan Rabu, 16 Juni 2021. Chief Financial Officer GM Paul Jacobson mengatakan dengam rencana kendaraan listrik untuk meningkatkan produksi dan anggaran, agar siap untuk dapat memproduksi kapasitas yang dibutuhkan lebih banyak untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu
GM sebelumnya mengatakan akan memperkenalkan 30 kendaraan listrik baru secara global pada tahun 2025, dan jumlah tersebut sekarang akan meningkat dengan pengeluaran yang lebih tinggi, termasuk truk komersial listrik tambahan disusul atas pengumuman rencana tersebut.
Ia juga mengatakan tambahan kapasitas pabrik AS akan digunakan untuk membangun SUV listrik. Spesifik nomor kendaraan baru dan pabrik SUV yang terlibat tidak dirinci. GM diketahui telah membawa kembali Hummer dengan inti listrik.
Pengumuman GM ini datang kurang dari sebulan setelah perusahaan saingan Ford Motor Co menaikkan pengeluaran dalam produksi kendaraan listrik mereka lebih dari sepertiga menjadi lebih dari US$ 30 miliar pada tahun 2030.
Perusahaan konsultan AlixPartners juga mengatakan investasi dalam kendaraan listrik selama lima tahun ke depan bisa mencapai US$ 330 miliar, meningkat 41 persen dari prospek investasi lima tahun para perusahaan tahun lalu.
Tak hanya itu, AlixPartners juga memperingatkan dalam bahwa tantangan bagi GM dan pembuat mobil lainnya adalah bahwa selama beberapa tahun ke depan permintaan dari konsumen dan bisnis untuk kendaraan listrik tidak akan tumbuh cukup cepat di pasar global.
Selain itu hingga sekarang, kendaraan listrik telah mewakili sekitar 2 persen dari total penjualan kendaraan global, dan akan menjadi sekitar 24 persen dari total penjualan pada tahun 2030. Namun agar dapat menyerap peningkatan produksi yang diharapkan maka penjualan kendaraan listrik harus mencapai 34 persen dari total penjualan global pada tahun 2030 nanti.
Selain memproduksi Hummer listrik, General Motors juga menyiapkan sejumlah model bertenaga listrik yang akan dipasarkan dalam beberapa tahun ke depan.
HIDAYAT SALAM
Baca juga: General Motors Pamer Mobil Terbang Cadillac Bertenaga Listrik