TEMPO.CO, Jakarta - Perpanjangan relaksasi PPnBM 100 persen untuk pembelian mobil baru tentu menggembirakan bagi produsen mobil. Namun, ada tantangan yang harus ditangani oleh pengusaha otomotif.
"Dengan perpanjangan diskon PPnBM ini pemesanan kendaraan akan meningkat kembali dan tantangan terbesar kami supaya bisa memproduksi semaksimal mungkin," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan serta Inovasi Bisnis PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy seperti dikutip dari Antara hari ini, Senin, 21 Juni 2021.
Baca Juga:
Menurut Yusak, Honda dan tentu produsen mobil lainnya tengah menyiapkan berbagai strategi untuk menggenjot produksi seiring dengan lonjakan permintaan.
"Strateginya, produksi akan kami lakukan dengan kapasitas penuh mengikuti prokes dan ketersediaan komponen," kata Billy.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan perpanjangan relaksasi PPnBM mobil baru 1.500cc akan menaikkan permintaan.
Astra akan menaikkan produksi mobil Toyota semaksimal mungkin disertai percepatan penyediaan logistik dan distribusi. Anton mengakui masa tunggu pengiriman mobil rata-rata dua bulan karena permintaan tak sebanding dengan kecepatan produksi.
"Bagian produksi bahkan lembur dan bekerja di akhir pekan," kata Anton.
Kini produsen mobil menunggu aturan teknis diskon PPnBM mobil baru 1.500 cc dari Menteri Keuangan RI.
Yusak menerangkan sejak diberlakukan relaksasi PPnBM mobil baru pada Maret 2021, penjualan mobil Honda meningkat.
Penjualan mobil Honda secara ritel pada Januari sebanyak 7.068 unit dan Februari 2021 mencapai 6.018 unit. Kemudian pada Maret naik menjadi 10.048 unit dan April 10.189 unit.
Kenaikan tipis pada April disambut penurunan penjualan mobil Honda pada Mei, yakni 8.538 unit. Tapi penjualan pada Mei tetap lebih tinggi ketimbang pada Januari dan Februari sebelum relaksasi PPnBM diberlakukan.
Baca: Relaksasi PPnBM, Penjualan Mobil Maret Naik 72,6 Persen