TEMPO.CO, Beijing - WeRide, sebuah startup mobil otonom yang berbasis di Cina, akan memperdalam pengembangan teknologi mobil tanpa sopir dengan Nissan Motor untuk pasar Cina. Perusahaan asal Cina itu mengumpulkan pendanaan sebesar US$ 310 juta (setara Rp 4,48 triliun, dengan kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.466). WeRide saat ini memiliki valuasi senilai US$ 3,3 miliar (Rp 47,7 triliun).
WeRide, yang dipimpin oleh pendiri Tony Han, mengejar apa yang dikenal di industri otomotif sebagai standar otonom level 4. Pada level ini, kendaraan otonom dapat menangani semua aspek mengemudi di sebagian besar situasi tanpa campur tangan manusia.
WeRide, yang saat ini sedang menguji kendaraan otonom di California, AS, tidak mengungkapkan rincian tentang besaran dana yang dikumpulkan.
“Investor untuk putaran pendanaan US$ 310 juta termasuk aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi dan China Structural Reform Fund,” kata WeRide dalam sebuah pernyataan, Reuters, Rabu, 23 Juni 2021.
"Saat Cina berdiri di garis depan dalam membantu menentukan masa depan mobilitas, kami senang bermitra dengan WeRide untuk menghadirkan lebih banyak teknologi dan layanan inovatif untuk memperkaya kehidupan masyarakat di Cina," kata Ashwani Gupta, Chief Operating Officer Nissan.
Produsen mobil dan perusahaan teknologi menginvestasikan miliaran dolar dalam teknologi kendaraan otonom beberapa tahun terakhir.
Di Guangzhou, di mana beberapa kasus Covid-19 dilaporkan dalam beberapa minggu terakhir, WeRide dan perusahaan teknologi otonom lainnya, termasuk Pony.ai yang didukung Toyota, mengirimkan barang-barang penting kepada penduduk di komunitas yang menjalani penguncian (lockdown) menggunakan kendaraan tanpa sopir.
Baca juga: WeRide Mulai Uji Mobil Otonom di Jalan Umum