TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengumumkan pabrik baterai sel (battery cell) kendaraan atau mobil listrik di Indonesia akan berproduksi pada 2023.
Pabrik baterai mobil listrik akan mulai dibangun akhir Juli 2021.
Pabrik baterai mobil listrik merupakan proyek investasi antara konsorsium asal Korea Selatan LG dan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC),.
"Kapasitas produksinya akan mencapai 10 giga watt per hour," ucap Bahlil Lahadalia dalam webinar berjudul Prospek dan Tantangan Industri Baterai Nasional yang digelar Universitas Indonesia hari ini, Kamis, 24 Juni 2021.
Bahlil Lahadalia menjelaskan, BKPM pada bulan ini akan menandatangani perjanjian untuk memulai pembangunan pabrik baterai mobil listrik.
Dia menjelaskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik memang sengaja dimulai di bagian hilir lalu ke hulu. Pemerintah tidak ingin terjadi ekspor bahan setengah jadi kalau industri hulu dibangun lebih dahulu.
"Jadi kita hajar dari hilirnya, baru hulu."
Bahlil Lahadalia menuturkan, investasi pembangunan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia yang terbesar di dunia. Nilai investasinya mencapai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 142 triliun. Bahkan, salah satu investor yakni LG adalah salah satu pemain baterai mobil listrik dunia.
"Ini investasi terbesar Indonesia pasca reformasi," ucap Bahlil Lahadalia.
Baca: Hyundai-LG Chem Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia