TEMPO.CO, Jakarta - Produsen asal Swedia, Volvo, akan mempercepat peralihan ke kendaraan listrik murni. Salah satu model yang akan segera dijadikan mobil listrik seluruhnya adalah XC60. Ya, SUV medium ini setidaknya hanya akan tersedia dalam penggerak baterai listrik mulai tahun 2024.
Volvo, yang sahamnya dimiliki raksasa otomotif Geely asal Cina, telah menjadi kerja sama dengan produsen baterai kendaraan listrik Northvolt yang juga berasal dari Swedia. Northvolt akan mengembangkan dan memproduksi baterai yang sesuai dengan kendaraan Volvo masa depan. Yang pertama menerima baterai dari kolaborasi ini SUV Volvo XC60.
Northvolt disebut akan mendirikan pusat penelitian dan pengembangan baru dengan membentuk usaha patungan bersama Volvo di Swedia. Usaha patungan ini diharapkan mulai beropeasi pada tahun depan.
"Usaha patungan ini imaksudkan untuk membangun keahlian baterai di kedua perusahaan dan mengembangkan generasi berikutnya, sel baterai canggih, dan teknologi integrasi kendaraan," demikian mengutip laporan carbuzz.com, 24 Juni 2021.
Usaha patungan ini juga akan mendirikan pabrik baterai bertenaga energi baru yang bersih di Eropa. Pabrik ini diklaim akan memiliki potensi kapasitas untuk memproduksi hingga 50 gigawatt jam (GWh) per tahun.
Produksi ini dijadwalkan akan dimulai dua tahun setelah rilis XC60 listrik, jadi Volvo bertujuan untuk mendapatkan 15 GWh sel baterai per tahun dari fasilitas produksi baterai Northvolt Ett yang ada di Skelleftea, Swedia, mulai tahun 2024.
Volvo merupakan produsen yang saat ini tengah fokus pada peralihan ke kendaraan listrik. Kolaborasi bersama Northvolt ini setidaknya akan membantu Volvo mencapai target untuk menjual kendaraan listrik setengah dari total penjualan mobilnya pada 2025. Selanjutnya, Volvo hanya akan menjual mobil dengan tenaga baterai penuh pada 2030.
Baca juga: Volvo XC60 Model 2022 Segera Masuk Jalur Produksi
Baca Juga: