TEMPO.CO, Jakarta - Dua produsen kendaraan ternama, Daimler AG dan Jaguar Land Rover dikabarkan bakal mengalami gangguan dalam penjualan mobilnya akibat krisis chip global.
Menurut laporan Hindustan Times, kekurangan semikoduktor ini membuat pengiriman mobil Daimler AG dan Jaguar Land Rover menurun.
Diperkirakan penurunan penjualan mobil kedua produsen tersebut bakal mencapai 50 persen pada kuartal kedua tahun ini.
Demi mengatasi masalah krisis chip tersebut, Jaguar Land Rover pun dilaporkan bakal memprioritaskan produksi kendaraan dengan margin lebih tinggi.
Masalah kekurangan semikonduktor ini memang sudah mengganggu beberapa produsen mobil dunia. Saham Daimler pun dikabarkan turun 1,8 persen di Frankfurt, Jerman.
Sekedar mengingatkan kembali, krisis chip otomotif ini terjadi ketika banyak permintaan konsumen untuk perangkat pribadi di tengah pandemi Covid-19.
Perusahaan konsultan AlixPartners pun memperkirakan bahwa krisis semikonduktor tersebut bakal membuat industri otomotif merugi hingga 110 miliar dollar AS.
"Kekurangan chip saat ini sangat dinamis dan sulit diprediksi. Kami memperkirakan beberapa tingkat kekurangan akan terus berlanjut hingga akhir tahun dan seterusnya," bunyi pernyataan AlixPartners.
Merek mobil mewah di bawah naungan Daimler AG, Mercedes-Benz pun produksinya sempat dibatasi akibat krisis chip pada kuartal kedua.
Baca: Jaguar Land Rover Akan Menguji Mobil Hidrogen Akhir Tahun Ini
HINDUSTAN TIMES