TEMPO.CO, Jakarta - Porsche meminta sekitar 1.300 pemasok serinya untuk beralih ke energi terbarukan (green energy) dalam pembuatan komponen Porsche mulai Juli 2021. Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi emisi CO2 dari rantai pemasok.
"Kami menyadari bahwa kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa rantai pasokan transparan dan berkelanjutan," kata Uwe-Karsten Stadter selaku Anggota Dewan Eksekutif untuk Pengadaan Porsche AG dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Rabu, 7 Juli 2021.
Porsche sendiri telah menargetkan seluruh rantai pemasok harus netral dari CO2 pada 2030 mendatang. Pasalnya, saat ini rantai pasokan bertanggung jawab atas sekitar 20 persen dari total emisi gas rumah kaca Porsche.
Persentase tersebut meningkat menjadi sekitar 40 persen pada 2030 karena meningkatnya elektrifikasi kendaraan.
"Kami berencana untuk mengadakan pembicaraan yang lebih intensif dengan mitra kami untuk mendorong perbaikan di masa depan demi keberlanjutan. Hanya dengan bekerja sama kita akan mampu memerangi perubahan iklim yang sedang berlangsung,” ujar Stadter.
Selain mendorong rantai pasokan untuk netral CO2, Porsche juga mulai mengurangi emisi CO2 di pabriknya sendiri. Misalnya pembuatan mobil listrik Taycan yang dinyatakan telah netral karbon sejak diluncurkan pada 2019. Ini juga berlaku untuk model 911 dan 718.
Kemudian pada 2021, Pusat Pengembangan di Weissach dan pabrik di Leipzig, yang merupakan tempat produksi model Macan dan Panamera, juga telah netral karbon.
Langkah Porsche untuk netral Karbon 2030 terbilang sangat serius. Perusahaan bahkan telah berinvestasi sebesar satu miliar euro untuk langkah-langkah dekarbonisasi selama 10 tahun ke depan.
Baca: Porsche Luncurkan Cayenne Turbo GT, Lebih Bertenaga dari Versi Turbo Coupe