TEMPO.CO, Jakarta - Banyak isu yang mengatakan bahwa BBM oktan rendah atau bensin dengan Research Octane Number (RON) atau oktan rendah bisa merusak mesin motor atau mobil.
Ternyata hal tersebut dibenarkan oleh pakar kendaraan mesin bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Iman Kartolaksono Reksowardojo.
Menurut Iman, BBM oktan rendah berpotensi menurunkan performa kendaraan. Selain itu, bensin dengan oktan rendah juga bisa memperburuk emisi gas buang kendaraan bermotor hingga membuat mesin mengelitik (knocking).
"Knocking harus dihindari, karena dalam kasus ekstrem bisa membuat piston berlubang dan menurunkan efisiensi dan menaikkan emisi gas buang," kata Iman, dikutip dari Antara, Selasa, 12 Juli 2021.
Iman juga menjelaskan bahwa knocking mesin bisa terjadi karena BBM oktan rendah tidak tahan tekanan atau temperatur tinggi. Hal ini menyebabkan bensin terbakar sebelum api dari busi dinyalakan.
"Pembakaran yang terjadi pada BBM oktan tinggi, hanya berasal dari api busi. Bukan karena temperatur dan tekanan yang tinggi yang berasal bukan dari busi," ucapnya.
Iman yang juga anggota Komite Teknis Bahan Bakar Fosil dan Nabati, menyarankan para pengguna kendaraan bermotor untuk menggunakan BBM dengan RON tinggi. Terlebih saat ini motor atau mobil baru dirancang untuk menggunakan BBM beroktan tinggi.
"Kalau mesinnya dirancang untuk oktan tinggi maka harus mempergunakan BBM oktan tinggi. Jika tidak, maka akan terjadi off-design operation," ujar Iman.
Baca juga: Pengamat Jelaskan BBM Oktan Rendah Merusak Mesin Kendaraan