TEMPO.CO, Jakarta - Mobil baru di AS akan diminta untuk memiliki teknologi deteksi pengemudi mabuk dan penjaga agar anak-anak tertinggal di mobil. Aturan ini masuk dalam Rancangan UU Infrastruktur yang menunggu pengesahan DPR AS.
“Ini adalah pembuatan peraturan paling signifikan dalam sejarah NHTSA,” kata Stephanie Manning, pejabat pemerintah untuk Mothers Against Drunk Driving, seperti dimuat Autoblog hari ini, Rabu, 4 Agustus 2021.
Menurut rilis Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) pada Juni lalu, masyarakat AS yang mengemudi berkurang pada 2020 karena pandemi Covid-19. Selain itu, diperkirakan 38.680 orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Jumlah ini tertinggi sejak 2007.
Jumlah kematian lalu lintas AS naik 7,2 persen dari tahun sebelumnya, meskipun ada penurunan 13,2 persen dalam jarak tempuh kendaraan.
Para pendukung RUU Infrastruktur mengatakan aturan detektor mobil untuk pengemudi mabuk akan secara drastis mengurangi jumlah kematian di jalan-jalan AS.
“Setiap tahun kami menunggu, ribuan orang akan mati,” ucaop Manning.
Ketentuan lain dalam RUU Infrastruktur itu adalah adanya sistem pengereman darurat otomatis dan penghindaran tabrakan untuk mobil baru dan pelindung belakang untuk truk semitrailer untuk menjaga keselamatan penumpang kompartemen mobil.
Direktur Eksekutif Center for Auto Safety Jason Levine mendukung rancangan yang antara lain tentang detektor mobil untuk pengemudi mabuk. Center for Auto Safety memang aktif melobi aturan keselamatan mobil yang lebih ketat.
“Ada sedikit pertanyaan yang sudah lama ditunggu oleh bangsa kita untuk pembaruan penting pada infrastruktur," katanya.
Ketentuan detektor mobil untuk pengemudi mabuk dan keselamatan lalu lintas diperjuangkan oleh politikus Partai Republik AS Debbie Dingell, D-Mich. selama beberapa tahun.
Baca: Teknologi Baru Bosch Pelindung Sinar Buat Mata Pengemudi Mobil
JOBPIE | AUTOBLOG