TEMPO.CO, Jakarta - SK Innovation Co. berencana memisahkan bisnis baterai yang berkembang pesat seiring meningkatnya permintaan kendaraan listrik secara global.
Peningkatan kapasitas baterai SK Innovation Co. ditargetkan menjadi 2.000 gigawatt/jam pada 2025. Perusahaan Korsel ini juga menargetkan produksi 500 GWh di akhir dekade ini.
Adapun tahun ini targetnya hanya sekitar 40 GWh.
SK Innovation Co. menginvestasi 30 triliun won atau sekitar Rp 376 trilliun hingga 2025 dalam bisnis baterai kendaraan listrik.
Permintaan baterai yang melonjak tahun ini karena adanya upaya Pemerintah Korsel dalam memberikan insentif kepada para konsumen mobil listrik sebagai salah satu upaya mengurangi emisi karbon.
Berdasarkan SNE Research seperti dilansir Bloomberg pada 4 Agustus 2021, penjualan baterai kendaraan listrik global melonjka dua kali lipat di paruh pertama 2021. Produsen kendaraan listrik di Cina mendominasi penjualan.
Bisnis baterai SK Innovation Co. sekaligus untuk membukukan laba operasional tahunan pertamanya pada 2022. SK Innovation juga menargetkan penjualan baterai kendaraan listrik lebih dari 6 triliun won. Rencana lainnya, memperluas sistem penyimpanan energi dan baterai untuk mobil terbang dan robot.
Baca: Indonesia Bikin Pabrik Baterai Mobil Listrik, Mulai Produksi 2023
HEDWIGE | BLOOMBERG | REUTERS | JOBPIE