TEMPO.CO, Tokyo/Beijing - Produsen mobil asal Jepang, Mazda Motor Corp, mengatakan pada Selasa, 24 Agustus 2021, bahwa pihaknya bersama Chongqing Changan Automobile dan FAW sepakat untuk membentuk usaha baru di Cina.
Mazda akan menguasai 47,5 persen saham, Changan melalui usaha patungan Changan Mazda Automobile Co Ltd 47,5 persen, dan FAW memiliki 5 persen.
"Ketiga perusahaan bertujuan untuk memanfaatkan setiap peluang strategis dan manajerial di perusahaan investasi bersama yang baru dan berusaha untuk membuat bisnis dan sistem manajemennya optimal untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar Cina yang berkembang," kata Mazda dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Reuters.
Di Cina, pasar mobil terbesar di dunia, penjualan Mazda tertinggal jauh di belakang produsen mobil Jepang lainnya. Penjualan Mazda tahun lalu sebesar 214.574 unit kendaraan di Cina, turun dari 227.750 unit dibanding 2019. Toyota, Honda dan Nissan semuanya menjual lebih dari satu juta mobil di Cina pada 2020.
Changan merupakan salah satu grup otomotif besar di Cina. Dalam laporan Reuters, sebelumnya, Changan menargetkan penjualan sebesar 3 juta unit kendaraan pada 2025. 35 persen dari target tersebut merupakan kendaraan energi baru (New Energy Vehicle/NEV) yang di dalamnya termasuk mobil listrik baterai, plug-in hybrid, dan sel bahan bakar hidrogen.
Changan yang pada tahun 2019 ramai dikaitkan dengan brand asli Indonesia, Esemka, meningkatkan target penjualan menjadi 4,5 juta unit pada tahun 2030.
REUTERS
Baca juga: Mazda CX-30 EV Diperkenalkan di Cina, Segera Dipasarkan