TEMPO.CO, Jakarta - Porsche akan mendirikan fasilitas pusat penelitian dan pengembangan permanen baru di Cina mulai tahun depan. Langkah ini dilakukan untuk memperluas kapasitas perakitan dan memperkuat kehadiran Porsche di pasar Asia.
Menurut Ketua Dewan Eksekutif Porsche Oliver Blume, fasilitas baru di Tiongkok ini nantinya akan membawa manfaat nyata, terutama dalam hal mencerminkan dan memprediksi kebutuhan pelanggan. Pasalnya, Cina saat ini menjadi pasar penjualan terbesar Porsche dalam enam tahun berturut-turut.
"Pasar otomotif Cina sangat dinamis dan preferensi pelanggan sangat spesifik. Kami ingin memenuhi tuntutan ini dengan cara terbaik," kata Blume dalam siaran pers yang diterima Tempo hari ini, Senin, 30 Agustus 2021.
Dalam fasilitas penelitian dan pengembangan ini, Porsche akan melakukan pekerjaan teknis mesin dan desain yang penting untuk diaplikasikan ke mobil terbarunya. Fasilitas ini juga akan terhubung langsung ke pusat perakitan mesin Porsche di Jerman.
Sementara Anggota Dewan Eksekutif, Penelitian dan Pengembangan Porsche, Michael Steiner mengatakan bahwa fasilitas baru ini akan menjadi investasi bisnis global yang dinamis. Selain itu, fasilitas ini termasuk dalam program lokal untuk memastikan mobil dan layanan Porsche dapat tercermin spesifik untuk pasar di luar Eropa.
"Penambahan lokasi satelit R&D Cina, bergabung dengan operasi penelitian dan pengembangan yang ada di Eropa, Amerika Utara dan di tempat lain, menggarisbawahi komitmen kami untuk memastikan mobil kami tetap relevan dan selaras dengan pasar kami," kata Steiner.
Selain membangun fasilitas penelitian dan pengembangan di Cina, Porsche juga akan membangun pabrik perakitan skala kecil di Malaysia. Nantinya, pembangunan juga akan dilaksanakan mulai tahun 2022.
Porsche melihat bahwa Malaysia dan seluruh negara ASEAN merupakan wilayah yang memiliki potensi besar. Sayangnya, pabrik baru ini hanya akan meluncurkan mobil untuk pasar Negeri Jiran saja.
Baca: Lelang Porsche 964 Turbo Langka Pembalap Jenson Button, Ditawar Rp 4 Miliar