TEMPO.CO, Jakarta - Nissan Motor Co., Ltd., bekerja sama dengan Waseda University Jepang untuk menguji proses daur ulang motor listrik yang digunakan pada mobilnya. Proses ini dilakukan untuk mencapai tujuan netral karbon.
Dalam keterangan resminya hari ini, Jumat, 3 September 2021, Nissan menilai pengujian daur ulang motor listrik ini efisien memulihkan senyawa rare-earth kemurnian tinggi dari magnet pada motor kendaraan listrik.
Industri otomotif mulai mempromosikan elektrifikasi kendaraan untuk mengatasi perubahan iklim dan untuk mewujudkan tujuan netral karbon. Sementara sebagian besar motor dalam kendaraan listrik menggunakan magnet yang mengandung logam langka seperti neodymium dan dysprosium.
Senyawa logam ini perlu diminimalisir penggunaannya karena sangat berdampak pada lingkungan, khususnya dari penambangan dan pemurnian. Selain itu akan terdapat pergeseran keseimbangan penawaran dan permintaan yang menyebabkan fluktuasi harga bagi produsen dan konsumen.
Nissan sendiri telah bekerja untuk mengurangi jumlah sumber daya langka sejak 2010, salah satunya adalah unsur heavy rare-earth (REE) pada motor kendaraan listrik. Nissan mendaur ulang REE dengan menghilangkan magnet dari motor yang tidak memenuhi standar produksi dan mengembalikannya ke pemasok.
Sejak 2017, Nissan telah berkolaborasi dengan Waseda University dalam meneliti daur ulang dan peleburan logam non-ferrous. Pada Maret 2020, kerja sama ini berhasil mengembangkan proses pyrometallurgy yang tidak memerlukan pembongkaran motor.
Pengujian telah menunjukkan bahwa proses ini dapat memulihkan 98 persen dari REE motor. Metode ini juga mengurangi proses pemulihan dan waktu kerja sekitar 50 persen dibandingkan dengan metode saat ini karena tidak perlu mendemagnetisasi magnet, atau menghapus dan membongkarnya.
Ke depannya, Nissan dan Waseda akan melanjutkan pengujian fasilitas skala besar dengan tujuan mengembangkan aplikasi praktis. Nissan akan mengumpulkan motor dari kendaraan listrik yang sedang didaur ulang dan akan terus mengembangkan sistem daur ulangnya.
Langkah ini termasuk dalam program Nissan Green Program pada 2022 sebagai upaya untuk mengembangkan energi berkelanjutan. Selain itu Nissan terus menggencarkan tujuan netral karbon dan mengurangi penggunaan sumber daya material baru.
Baca juga: Nissan Rogue 2021 Menggunakan Bahan Aluminium Daur Ulang