TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corp dikabarkan bakal memangkas produksi tahunannya sebanyak 300.000 kendaraan. Keputusan ini diambil karena kasus Covid-19 belum mereda di Asia Tenggara, yang membuat krisis chip semakin tak teratasi.
Pandemi virus corona ini dikabarkan memperlambat produksi suku cadang di pabrik wilayah Asia Tenggara, yakni Malaysia dan Vietnam. Situasi ini dikabarkan lebih menyulitkan produsen dibandingkan dengan masalah kelangkaan semikonduktor.
Menurut laporan Reuters, ketergantungan yang besar terhadap pabrik-pabrik Asia Tenggara membuat Toyota menjadi pusing. Pasalnya, mereka tidak bisa mendapatkan pasokan suku cadang dari pabrik lain.
"Ini adalah kombinasi dari virus corona dan semikonduktor, tetapi saat ini virus corona yang memiliki dampak luar biasa," kata Kazunari Kumakura, seorang eksekutif Toyota, dikutip dari Reuters, Sabtu, 11 September 2021.
Lebih lanjut, Toyota juga menjelaskan mengapa mereka memutuskan untuk mengurangi produksi tahunan. Itu terjadi karena beberapa pemasok suku cadang lokal di Jepang juga mengalami hal yang sama.
Kini, Toyota dikabarkan telah memasang target untuk memproduksi kendaraan sebanyak 9 juta unit sampai 31 Maret 2022. Sekedar informasi, sebelumnya produsen ternama asal Jepang itu telah menargetkan 9,3 juta kendaraan.
Baca: Dilanda Krisis Chip, Honda Bicara Nasib N7X Concept
REUTERS