TEMPO.CO, Jakarta — Perusahaan startup Volovopter asal Jerman melaporkan akan menjual 150 unit taksi terbang ke perusahaan patungan miliknya bersama Zhejiang Geely Holding Group di Cina.
Perusahaan patungan yang diberi nama Volocopter (Chengdu) Technologi Co turut serta dalam penandatanganan pemesanan 150 taksi terbang yang lepas landas dan mendarat vertikal (electric vertical take-off and landing atau eVTOL) termasuk logistik kendaraan udara tak berawak dan pesawat berawak.
“Hari ini menandai tonggak penting lainnya dalam perjalanan kami dalam menghadirkan mobilitas udara listrik yang terjangkau ke pasar Cina, peluang pasar tunggal terbesar bagi industri UAM," kata Florian Reuter, CEO Volocopter seperti dilaporkan Kantor Berita Xinhua, 22 September 2021.
UAM akan mengacu pada moda transportasi baru eVTOL yang memiliki manfaat dalam memindahkan orang atau barang di wilayah udara perkotaan dan pinggiran kota yang lebih rendah dengan membantu meringankan ketegangan di jalan kota yang padat dan memungkinkan orang serta barang mencapai tujuan mereka lebih cepat dan lebih aman.
Saat ini Volocopter merupakan produsen pertama dan satu-satunya di dunia yang mengembangkan pesawat eVTOL dan telah memperoleh persetujuan desain serta produksi dari Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa.
HEDWIGE | REUTERS | XINHU | WP
Baca juga: Geely Gandeng Pabrikan Jerman Kembangkan Mobil Terbang