TEMPO.CO, Jakarta — Pada April lalu di Shanghai Auto Show, Tesla Cina mengalami tuduhan dari perempuan pemilik Tesla Model 3 yang marah karena masalah rem mobil listrik itu.
Sambil menaiki atap mobil listrik Tesla, Zhang Yazhou marah-marah. Dia memakai t-shirt yang ditulis dalam bahasa Cina: Rem Tesla kehilangan kendali.
Tesla Cina menggugat Zhang Yazhou RMB 5 juta, sekitar Rp. 11 miliar, plus permintaan maaf atas tuduhan pencemaran nama baik.
Sebulan kemudian Zhang mengajukan gugatan balik pencemaran nama baik terhadap Tesla, dengan tuduhan pelecehan mental dan stres. Dia merujuk pernyataan Wakil Presiden Eksternal Tesla Cina.
Tesla menyatakan sistem pengereman mobil listrik itu baik-baik saja. Tesla juga menyatakan data kotak hitam di dalam mobil Tesla Model 3 tidak berbohong.
Mengutip Carbuzz hari ini, Jumat, 1 Oktober 2021, Zhang terus menuduh Tesla memanipulasi data log mobil listrik Tesla Model 3 miliknya yang telah dipublikasikan. Namun Tesla membantah dengan alasan data mobil direkam menggunakan teknologi enkripsi sehingga tidak dapat dibaca, diubah, atau dihapus.
Walhasil, Tesla Inc. mempekerjakan lebih banyak pengacara dalam beberapa bulan terakhir, termasuk untuk menghindari klaim palsu serupa di masa depan.
HEDWIGE | CARBUZZ | JOBPIE
Baca: Tesla Gugat Seorang Konsumen di Cina karena Pencemaran Nama Baik