TEMPO.CO, Jakarta - Mercedes-Benz kini resmi berganti nama induk perusahaan, dari semula Daimler AG menjadi Mercedes-Benz Group AG. Keputusan ini diambil melalui voting dari para pemegang saham perusahaan dengan total pihak yang setuju sebanyak 99,89 persen.
Melansir laman Carbuzz hari ini, Selasa, 5 Oktober 2021, Mercedes-Benz akan resmi menyandang nama Mercedes-Benz Group AG efektif pada 1 Februari 2022. Nantinya akan ada empat merek yang dinaungi perusahaan ini, yakni Mercedes-Benz, Mercedes-AMG, Mercedes-Maybach, dan Mercedes-EQ.
Sementara divisi truk dan bus akan berdiri independen di bawah naungan Daimler Truck Holding AG. Daimler dan Mercedes-Benz akan segera berada dalam posisi yang lebih baik untuk menciptakan nilai tambah yang menentukan bagi semua pemangku kepentingan.
"Kedua perusahaan beroperasi di industri yang menghadapi perubahan teknologi dan struktural besaar. Keduanya diharapkan dapat beroperasi paling efektif sebagai entitas independen, dilengkapi dengan likuiditas bersih yang kuat dan bebas dari kendala struktur konglomerat," kata CEO Daimler Ola Kallenius.
Perpisahan ini menjadi yang paling signifikan sejak pembubaran merger Daimler-Chrysler pada 2007. Mercedes-Benz sendiri sudah berkomitmen untuk menjadi produsen mobil listrik pada 2030 dan mulai 2025, setiap kendaraan Mercedes akan menggunakan platform listrik.
Revolusi Mercedes ke kendaraan listrik sudah dimulai dengan diluncurkannya Mercedes EQC, EQS, AMG-EQS, dan EQE beberapa waktu lalu. Dalam transisinya ke elektrifikasi, Mercedes-Benz Group masih memilik banyak tantangan dan saingan dari sejumlah pabrikan seperti BMW dan Volkswagen Group yang saat ini sudah berjalan di kendaraan listrik.
DICKY KURNIAWAN | CARBUZZ | WP
Baca juga: Menjinakkan Si Liar Mercedes-AMG GT C 549 Daya Kuda