TEMPO.CO, JAKARTA — Perusahaan minyak ternama, Schlumberger NV mulai merangkul teknologi ramah lingkungan untuk memproduksi lithium. Hal ini nantinya bisa membantu pemenuhan 25 persen atau lebih permintaan global untuk logam baterai kendaraan listrik pada akhir dekade ini.
Selain itu, investasi sebesar jutaan dolar juga dilakukan oleh Stellantis, Breakthrough Energy Ventures dari Bill Gates, dan perusahaan lainnya. Hal ini dilakukan dalam upaya mendorong teknologi ekstraksi lithium langsung (DLE) ke produksi komersial dalam waktu dekat.
"Lithium yang lebih hijau (ramah lingkungan) adalah janji dari teknologi baru ini," kata Kasper Sage dari BMW i Ventures, dikutip Tempo dari Autoblog, Selasa, 12 Oktober 2021.
Mengutip Autoblog, analis industri melihat teknologi DLE sebagai cara baru untuk membantu memastikan pasokan lithium bagi industri mobil listrik. Sang analis juga mengharapkan teknologi ini dapat bekerja dalam skala besar dalam memproses logam putih tersebut.
Namun, perhatian DLE datang karena lithium hampir mendekati harga tertinggi sepanjang masa. Menurut data dari Benchmark Mineral Intelligence, hal tersebut dapat memicu perlombaan untuk teknologi baru.
"Pasokan lithium adalah hambatan utama untuk elektrifikasi dan DLE dapat membantu meningkatkan pasokan itu,” ujar Teague Egan, kepala eksekutif Energy Exploration Technologies Inc, sebuah perusahaan swasta yang bekerja dengan produsen lithium Argentina Orocobre Ltd.
Baca: China Bangun Proyek Lithium di Sulawesi Senilai Hampir Rp 5 Triliun
HEDWIGE | AUTOBLOG