TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil tiga produsen Jepang dikabarkan mengalami penurunan di pasar Cina akibat krisis chip semikonduktor dan situasi pandemi Covid-19 yang belum reda. Itu dialami oleh Honda, Nissan dan Toyota.
Menurut laporan Reuters, Honda hanya mampu menjual 121.448 unit di pasar Cina pada bulan lalu. Jumlah penjualan mobil tersebut nyatanya turun 28 persen dari tahun sebelumnya.
Nissan sendiri mengabarkan bahwa produk mereka laris sebanyak 104.443 unit. Perusahaan mengatakan bahwa jumlah ini turun 26 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Penurunan penjualan mobil Nissan ini diketahui terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah hambatan eksternal, termasuk pandemi, kekurangan bahan lintas industri, perlambata dan meningkatnya persaingan.
Sementara itu, hal serupa juga dialami oleh Toyota, yang turun hingga 36 persen. Masih dari sumber yang sama, yakni Reuters, produsen mobil Jepang ini hanya mampu menjual produknya sebanyak 115.000 unit.
Terlepas dari itu, produsen mobil asal Amerika Serikat, General Motor (GM). juga mengalami penurunan penjualan. Mereka diketahui menjual mobilnya sebanyak 623.000 unit selama Juli-September 2021.
Jumlah itu nyatanya turun sekitar 19 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena GM terkenda dampak gangguan rantai pasokan semikonduktor global yang sedang berlangsung.
Baca: Penjualan Mobil Daihatsu Meningkat 41 Persen, Tembus 100 Ribu Lebih
REUTERS