TEMPO.CO, Taipei - Raksasa teknologi Taiwan Foxconn sedang mempertimbangkan untuk memproduksi kendaraan listrik (EV) di Eropa, India dan Amerika Latin. "Termasuk secara tidak langsung bekerja sama dengan produsen mobil Jerman," kata Ketua Liu Young-way seperti dilaporkan Reuters, Rabu, 20 Oktober 2021.
Foxconn, yang secara resmi disebut Hon Hai Precision Industry Co Ltd, ingin menjadi pemain utama di pasar kendaraan listrik global dan telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan rintisan AS Fisker Inc serta grup energi Thailand PTT PCL.
Berbicara kepada wartawan di sebuah forum bisnis di Taipei setelah meluncurkan tiga prototipe kendaraan listrik pada hari Senin, Liu mengatakan bahwa karena pembatasan pengungkapan dia tidak dapat memberikan rincian rencananya untuk Eropa, India dan Amerika Latin.
"Eropa akan sedikit lebih cepat, saya setuju dengan itu. Tapi di mana, saya tidak bisa memberi tahu Anda," katanya.
Ditanya apakah mereka akan bekerja sama dengan perusahaan mobil Jerman, dia berkata "secara tidak langsung", dengan mengatakan bahwa fokus utamanya adalah Eropa terlebih dahulu, kemudian India dan Amerika Latin. "Meksiko juga sangat mungkin," ujarnya.
Liu sebelumnya menyebut Meksiko sebagai kemungkinan lokasi produksi kendaraan listrik.
Dia mengatakan mereka akan menggunakan apa yang disebut Foxconn sebagai model BOL-nya, yang berarti Bangun, Operasikan, dan Lokalkan - berinvestasi dengan mitra untuk membangun dan mengoperasikan pabrik lokal serta kemudian menjualnya ke konsumen lokal.
Pada bulan Mei, Foxconn dan produsen mobil Stellantis mengumumkan rencana membuat usaha patungan untuk memasok teknologi dalam mobil yang terhubung di seluruh industri otomotif.
Foxconn bulan ini membeli pabrik dari startup AS Lordstown Motors Corp untuk membuat mobil listrik. Pada bulan Agustus Foxconn juga membeli pabrik chip di Taiwan dalam upaya untuk memasok permintaan masa depan untuk chip mobil.
Foxconn, terkenal karena membuat iPhone untuk Apple Inc, telah menetapkan target untuk menyediakan 10 persen komponen atau layanan untuk kendaraan listrik dunia antara tahun 2025 dan 2027.
Liu, berbicara sebelumnya di forum yang sama, mengatakan Taiwan memiliki keunggulan alami dalam hal membuat kendaraan listrik karena kekuatannya yang ada dalam perangkat lunak dan semikonduktor. "Ini adalah keuntungan yang telah dikembangkan Taiwan selama bertahun-tahun dan merupakan yang terbaik."
Saham Foxconn ditutup naik 0,5 persen pada hari Rabu, mengungguli penurunan 0,1 persen di pasar yang lebih luas. Dan naik hampir 17 persen sejak awal tahun.
REUTERS
Baca juga:Foxconn Pamer Tiga Prototipe Kendaraan Listrik, Segera Diproduksi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-installaplikasi Telegram terlebih dahulu.