TEMPO.CO, Tokyo - Penjualan mobil di Jepang merosot 31,3 persen pada Oktober 2019 dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Ini adalah penurunan bulan keempat berturut-turut menurut data industri seperti dilaporkan Reuters, Senin, 1 November 2021.
Penurunan penjualan mobil disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang membuat daya beli konsumen melemah.
Penurunan penjualan semakin parah dengan adanya gangguan pasokan suku cadang dan chip semikonduktor global. Kekurangan suku cadang dan chip global telah berdampak besar pada pembuat mobil, memaksa mereka untuk memangkas produksi global dan menyebabkan keterlambatan pengiriman mobil.
Analis menyebut kendala pasokan, jika berkepanjangan, dapat menghambat pemulihan ekonomi di Jepang.
"Kami memperkirakan ekonomi akan mencapai pertumbuhan tahunan sekitar 5 persen pada Oktober-Desember terutama karena konsumsi yang kuat," kata Taro Saito, ekonom di NLI Research Institute.
"Tapi ada banyak risiko," termasuk kemungkinan kendala pasokan bertahan lebih lama dari yang diharapkan,” tambahnya. Saito memperkirakan ekonomi akan mengalami kontraksi sebesar 0,9 persen pada kuartal ketiga.
Pemerintah akan merilis data produk domestik bruto (PDB) awal Juli-September Jepang pada 15 November.
Krisis chip semikonduktor global juga memicu pembatasan produksi pada produsen lain di luar Jepang. Pembatasan produksi ini secara langsung berimbas pada penjualan mobil yang juga menurun karena terbatasnya ketersediaan unit di pasar.
REUTERS
Baca juga: Semester I 2021, Penjualan Mobil Nasional Naik 33,5 Persen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-installaplikasi Telegram terlebih dahulu.