TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati konstruksi jalan raya dan jalan KA, Gatot Rusbintardjo menjelaskan betapa tidak amannya jalan tol di Indonesia. Hal ini ia ungkapkan setelah kecelakaan fatal yang dialami Vanessa Angel dan suaminya di Jalan Tol Nganjuk-Jombang.
Menurut laporan Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur Komisaris Besar M. Latif, sopir mobil Mitsubishi Pajero yang ditumpangi Vanessa Angel ini mengantuk. Beberapa laporan lain juga mengatakan bahwa sang sopir berkendara dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam.
Namun dalam insiden ini, Gatot tidak fokus pada kesalahan sopir. Menurutnya, jalan tol di Indonesia tidak memiliki skid resistance atau daya cengkeram ban dengan permukaan perkerasan jalan.
“Karena skid resisten-nya kecil atau bahkan nol, maka apabila mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan mengerem, mobil tidak segera berhenti karena tidak ada daya cengkeram yang memadai antara ban dan permukaan perkerasan jalan,” jelas dia.
“Mobil akan meluncur cukup jauh sebelum berhenti, sehingga sering terdengar mobil menabrak truk atau mobil lain yang ada di depannya,” kata Gatot menambahkan .
Lebih lanjut, dirinya mengingatkan bahwa jalan beton bukanlah trek untuk mobil berkecepatan tinggi. Maka dari itu, para pengendara mobil diminta untuk tidak mengemudikan kendaraannya melewati batas kecepatan demi meminimalisir adanya bahaya.
Terlepas dari itu, Insiden mengerikan yang dialami Vanessa Angel ini harus memakan korban jiwa, termasuk dirinya dan suaminya, Febri Andriansyah. Sedangkan tiga orang lainnya yang berada di dalam mobil Mitsubishi Pajero itu mengalami luka dan dilarikan ke RS Kertosono Nganjuk.
Baca: Vanessa Angel Tewas, Mobil Pajero yang Ditumpanginya Ringsek Parah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.