TEMPO.CO, Jakarta - PT Volta Indonesia Semesta menggaet Telkom University di Bandung untuk mengembangkan riset sepeda motor listrik. Rencananya riset itu mencakup dari teknologi motor listrik, station charger, hingga aplikasi bagi penggunanya terkait urusan pengisian baterai.
“Kerja samanya itu akan menghasilkan sepeda motor listrik yang lebih baik dari dimiliki Volta sekarang,” kata Giva Andriana, ketua kelompok riset sepeda motor listrik dari Fakultas Ilmu Terapan Telkom University.
Giva mengaku tim riset sepeda motor listrik ini baru dibentuk. “Ya baru sekarang ini karena kerjasamanya baru ada sekarang,” katanya kepada Tempo, Rabu 24 November 2021. Sebelumnya kampus itu telah mengembangkan teknologi mobil listrik. Sebagian penelitinya akan membantu pengembangan inovasi sepeda motor listrik sekarang ini.
Kerja sama industri dan kampus itu dijalin lewat penandatangan nota kesepahaman oleh Willty Awan, Direktur PT Volta Indonesia Semesta, dan Rektor Telkom University Adiwijaya, serta Francky Rinaldo Pakpahan, Direktur Utama PT Digital Multi Sinergy pada 18 November 2021 di Bandung.
Sementara ini, menurut Giva, tim risetnya melibatkan 20 orang mahasiswa dari berbagai jurusan bersama enam orang dosen. Mereka pengajar di Teknik Telekomunikasi, Teknik komputer, Teknik Elektro, dan Desain Produk. Adapun kelompok keahlian yang dilibatkan yaitu Embedded and Network System serta Telecomunication Technology.
Sekitar sepekan lalu, kata Giva, Volta telah memberikan sebuah model sepeda motor listriknya yang bertipe seri 401. Wujudnya seperti sepeda motor matic namun bertenaga listrik. Tim kini sedang membedah sepeda motor itu. “Untuk diteliti dan dilihat kelebihan dan kekurangannya dengan motor listrik lain yang sudah beredar di pasaran,” ujarnya.
Adapun Volta sendiri menargetkan tingkat komponen dalam negerinya (TKDN) mencapai 40 persen pada 2022. Dari situs resminya, perusahaan yang didirikan pada 9 Oktober 2017 merintis kendaraan listrik dari jenis sepeda. Produksi dimulai Februari 2018 di pabriknya yang berada di Kawasan Industri Terboyo G25, Semarang, Jawa Tengah.
Selain mengulik motor listrik, tim riset juga diminta menyiapkan station charger untuk memudahkan penggunanya. Menurut Giva, Volta meminta 100 unit untuk dipasang di beberapa kota besar. Aplikasi pendukungnya juga sedang dibuat, misalnya untuk memudahkan pengguna mencari station charger terdekat, dan mendapatkan baterai sewaan yang siap pakai.
ANWAR SISWADI
Baca juga: Deretan Sepeda Motor Listrik di Pameran IEMS 2021, Ada Volta
Video: Calon Mobil Listrik Murah di Indonesia, Wuling GSEV