TEMPO.CO, Hanoi - Vingroup, konglomerat terbesar Vietnam, mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya berencana untuk mendaftarkan VinFast di pasar saham Amerika Serikat pada paruh kedua tahun depan. Rencana ini diperkirakan akan meningkat dana segar produsen mobil asal Vietnam tersebut minimal US$ 3 miliar atau setara Rp 43,2 triliun (kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.423).
Baru bulan lalu, seorang pejabat mengatakan listing itu mungkin terjadi dalam beberapa tahun ke depan, karena perusahaan tersebut bergabung dengan daftar startup kendaraan listrik yang terus berkembang memanfaatkan kegembiraan investor untuk mengumpulkan dana.
Dalam pernyataan hari Sabtu, Vingroup mengatakan telah mendirikan perusahaan induk di Singapura yang memiliki saham dalam operasi VinFast di Vietnam untuk mendorong proses IPO.
"Perusahaan baru, VinFast Singapura, merupakan langkah untuk mengubah VinFast menjadi perusahaan global dan mempersiapkan IPO AS," kata perusahaan itu dalam pernyataannya. Vingroup akan menjadi pemegang saham utama VinFast Singapore.
Pada hari Kamis, Reuters secara eksklusif melaporkan Vingroup mencari US$ 1 miliar dari investor global untuk VinFast dalam penggalangan dana pra-IPO.
VinFast menjadi produsen mobil domestik pertama yang sepenuhnya matang di negara itu ketika model bertenaga bensin yang dibangun di bawah merek sendiri diluncurkan di jalan-jalan pada tahun 2019.
VinFast bertaruh besar di pasar AS, di mana mereka berharap SUV listrik dan model penyewaan baterainya akan cukup untuk merebut konsumen dari Tesla dan General Motors.
Dalam pernyataan terpisah kepada Reuters, Vingroup mengatakan pihaknya menargetkan penjualan kendaraan listrik global sebesar 42.000 unit tahun depan, naik dari rencana sebelumnya sebesar 15.000 unit.
REUTERS
Baca juga: Mobil Vietnam VinFast Masuk Pasar AS Mulai 2022