TEMPO.CO, Jakarta - Insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintahatau diskon PPnBM untuk pembelian mobil baru akan berakhir pada Desember 2021. Pemerintah belum bisa memastikan apakah akan memperpanjang insentif tersebut.
Menurut Business Inovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy, apabila diskon PPnBM 100 persen tidak diperpanjang untuk 2022 kemungkinan besar akan terjadi market shock.
Dia menuturkan, market shock terjadi karena harga mobil baru akan kembali melambung apabila diskon dihapuskan. Yusak berharap penghapusan diskon PPnBM dilakukan secara bertahap.
"Misalnya, dari (PPnBM) 0 persen menjadi 20 persen. Kalau benar-benar langsung, kami khawatir market bisa shock," kata Billy di BSD City, Tangerang pada Rabu, 8 Desember 2021.
Honda berharap pemerintah memperpanjang insentif PPnBM nol persen untuk mobil baru. Pemerintah pun diminta menyiapkan kebijakan yang terbaik untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif.
"Beberapa waktu lalu kan Presiden Jokowi dan menteri terkait mengatakan akan mengevaluasi soal PPnBM ini. Jadi kami yakin pemerintah punya kebijakan yang baik untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang sudah baik saat ini," ucap Yusak.
Diskon PPnBM 100 persen untuk mobil baru dengan kapasitas mesin kurang dari 1500 cc kategori sedan dan 4x2, serta penggunaan komponen lokal paling sedikit 70 persen. Insentif ini akan berakhir pada Desember 2021.
Baca: Perkiraan Harga Mitsubishi Xpander Cs Jika PPnBM Nol Persen Diterapkan