TEMPO.CO, Tokyo - Harian Nikkei melaporkan bahwa Nissan Motor Co Ltd berencana untuk membangun pabrik daur ulang baterai kendaraan listrik baru di Amerika Serikat dan Eropa pada akhir tahun fiskal 2025, Kamis, 16 Desember 2021.
"Nissan berharap daur ulang baterai dan menggunakannya kembali dalam kendaraan listrik (EV) akan membantu menurunkan biaya produksi karena harga logam langka naik," tulis Nikkei seperti dikutip dari Reuters.
Pabrik-pabrik itu akan menjadi fasilitas daur ulang baterai pertama perusahaan yang dibangun di luar Jepang, tambah laporan itu, tanpa merinci di negara mana pabrik itu akan dibangun di Eropa.
Nissan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Bulan lalu, Nissan berkomitmen untuk menghabiskan 2 triliun yen (setara Rp 251,5 triliun) selama lima tahun ke depan dalam meningkatkan elektrifikasi kendaraan. Produsen mobil itu mengatakan mereka berencana untuk meluncurkan 23 kendaraan listrik, termasuk 15 kendaraan listrik baterai, pada tahun 2030.
Nissan merupakan salah satu produsen yang pertama memasarkan kendaraan listrik baterai melalui Nissan Leaf. Kini, produsen asal Jepang itu juga memiliki Nissan Ariya yang juga ditenagai baterai.
NIKKEI | REUTERS
Baca juga: Nissan Rogue 2021 Menggunakan Bahan Aluminium Daur Ulang