TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu perusahaan operator taksi terbesar di Paris, G7 telah mengumumkan bahwa pihaknya telah menghentikan penggunaan mobil listrik Tesla Model 3 sebagai armadanya. Keputusan itu diambil setelah kendaraan listrik tersebut menewaskan satu orang.
Itu terjadi ketika Tesla Model 3 mengalami kecelakaan fatal pada akhir pekan kemarin. Mobil listrik ini dilaporkan menabrak pengendara sepeda dan tiga pejalan kaki, sebelum akhirnya menghantam van.
Menurut laporan Reuters, sekitar 20 orang mengalami luka-luka dalam kecelakaan fatal. Laporan tersebut juga menyebutkan tiga di antaranya berada dalam kondisi serius.
Seorang juru bicara G7 menjelaskan, pengemudi sedan listrik mencoba mengerem, tetapi mobil malah dipercepat. Sejauh ini belum ada informasi apakah mobil listrik Tesla Model 3 ini beroperasi dalam mode Autopilot atau tidak.
Insiden ini pun akhirnya membuat G7 memutuskan untuk menangguhkan penggunaan 47 armada Tesla Model 3. Penangguhan itu nantinya akan dilakukan sampai penyelidikan polisi atas kasus tersebut selesai.
G7 menjelaskan bahwa pihaknya bakal memberikan kompensasi penuh kepada pemilik Tesla Model 3 di armadanya. Mengingat, para pengemudi taksi yang menggunakan mobil listrik itu tidak akan mendapatkan pendapat selama penangguhan.
Sekedar informasi tambahan, G7 adalah perusahaan taksi yang mengoperasikan sekitar 4.500 kendaraan listrik murni atau hibrida. Langkah ini diambil sesuai misi mereka, yakni bertujuan memiliki armada hijau 100 persen pada 2027.
Baca: Tesla Cybertruck Ketahuan Uji Jalan, Tanda Produksinya Tak Jadi Ditunda?
REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram