TEMPO.CO, Jakarta - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menargetkan penjualan sepeda motor di Indonesia sekitar 5,1 juta sampai dengan 5,4 juta unit pada 2022.
“Mengapa range-nya begitu besar? karena ada masalah global supply. Sampai saat ini masalah suplai microchip itu masih tidak stabil di seluruh dunia,” kata Executive Vice President & Chief Operating Officer (COO) PT YIMM, Dyonisius Beti saat ditemui di Sirkuit Sentul Bogor hari ini, Kamis, 16 Desember 2021.
Dyon mengungkapkan bahwa krisis chip ini sangat berdampak terhadap produksi global Yamaha, termasuk di Indonesia. Pasalnya, pabrikan harus menunggu suplai spare part dari pemasok untuk bisa kembali melanjutkan produksinya.
Kendati demikian, Dyon mengatakan permintaan sepeda motor di tahun depan akan meningkat. Pasalnya, Bank Dunia memprediksi perokonomian Indonesia akan mengalami penurunan sekitar 5,2 sampai 5,9 persen.
“Dengan demikian, kebutuhan motor di Indonesia akan sangat tinggi,” lanjut Dyon menambahkan.
Sekedar informasi, pada 2021, penjualan motor Yamaha mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menjelang akhir tahun, penjualan sepeda motor Yamaha hanya sekitar 30 persen.
Hal itu dibenarkan langsung oleh President Director & CEO PT YIMM Minoru Morimoto. Ia menyebutkan bahwa kemunculan varian Covid-19 Omicron dan masalah krisis chip menjadi alasannya.
Baca: Muncul Varian Covid-19 Omicron, Penjualan Motor Yamaha di Indonesia Terdampak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram