TEMPO.CO, Beijing - Produsen mobil asal Cina, Geely, dilaporan akan segera membentuk perusahaan patungan bersama Renault (Prancis) untuk memproduksi mobil hybrid. Mengutip laporan Reuters, Selasa, 21 Desember 2021, perusahaan patungan itu akan didirikan di Korea Selatan dan membuka kemungkinan untuk ekspor bebas bea ke Amerika Serikat.
Kesepakatan usaha patungan ini disebut memungkinkan Renault untuk menopang bisnisnya di Korea Selatan dan lebih luas lagi kehadirannya di Asia.
Kerja sama Renault dengan Geely ini juga membuka kembali pintu masuk produsen asal Prancis itu ke Cina, pasar mobil terbesar di dunia. Seperti diketahui, Renault telah keluar dari pasar Cina tahun lalu.
Sumber Reuters mengatakan bahwa kerja sama Renault-Geely ini diharapkan menghasilkan jajaran mobil ramah lingkungan baru yang menggunakan teknologi Compact Modular Architecture (CMA) Geely. Ini adalah struktur bagian bawah bodi kendaraan menengah yang dimiliki Geely dan Volvo.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa Renault akan fokus pada desain kendaraan, penjualan, dan pemasaran untuk merek barunya di Cina.
Bagi Geely, kesepakatan ini bisa berarti pijakan produksi di Korea Selatan dan akses ke pabrik perakitan Renault di negara itu. Renault telah memproduksi dan menjual mobil selama lebih dari dua dekade melalui merek lokal dengan unit Samsung Group.
Geely disebut akan memproduksi kendaraan sport Lynk & Co 01 di pabrik perakitan Renault di Busan, Korea Selatan. Model Lynk & Co 01 saat ini tersedia dalam tiga pilihan penggerak yakni mesin bensin, hybrid-bensin, dan plug-in hybrid.
Geely kemungkinan besar mengincar pasar AS, terbesar kedua di dunia, dengan memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas Korea Selatan dengan AS.
Baca juga: Beli Saham dari Cevian Capital, Geely Jadi Pemilik Terbesar Volvo