TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan net zero emission (NZE) pada 2060, atau lebih cepat. Salah satu cara untuk mencapai target tersebut adalah dengan menghentikan produksi mobil konvensional atau mobil internal combustion engine (ICE). Rencananya zero emission tersebut disambut baik Toyota Indonesia. Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengatakan bahwa target tersebut diyakini bisa tercapai dan mau tidak mau Indonesia akan mengarah kepada nol karbon.
"Menurut saya, di 2050 menjadi satu keniscayaan bahwa kita harus berupaya merealisasikan zero carbon, yang penting kalau memang sudah diterapkan di 2050, kita akan kembali ke belakang untuk membuat milestone setiap tahunnya," kata Bob dalam acara Toyota Media Gathering 2021 yang digelar secara virtual, Selasa, 21 Desember 2021.
Lebih lanjut Bob mengatakan bahwa sebenarnya yang harus diminimalkan adalah emisinya, bukan teknologinya. Teknologi akan terus mengalami perkembangan, namun Toyota tetap mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan teknologi yang lebih hijau.
"Jadi jangan sampai kita misleading, yang paling penting emisinya yang harus di-zeronize. Sekarang ICE juga sudah mulai di exercise bisa menggunakan teknologi bahan bakar hidrogen yang bisa mengurangi emisi," kata Bob.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan net zero emission (NZE) pada 2060, atau lebih cepat. Saat ini pemerintah tengah menyusun peta jalan (roadmap) untuk menghadapi berbagai tantangan dan risiko perubahan iklim di masa mendatang.
Dalam menerapkan target nol emisi, pemerintah sudah menyiapkan lima prinsip utama. Beberapa poin itu adalah peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, serta pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).
Pada 2050, pemerintah mengharapkan pemanfaatan EBT bisa mencapai 87 persen dan dibarengi penghentian penjualan mobil konvensional berbahan bakar fosil. Ini artinya, mulai 2050 mobil bensin sudah tidak akan dijual dan bakal digantikan dengan kendaraan bertenaga listrik.
Sementara di tahun 2027, pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air sudah sebanyak 2 juta unit untuk mobil dan 13 juta unit untuk motor. Sehingga pada 2060, Indonesia diharapkan sudah bisa mencapai target zero emission.
Baca juga: Siap Pasarkan Mobil Listrik, Toyota Bangun EV Ecotourism di Bali