Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Telat Ganti Oli Motor, Ini Deretan Risikonya terhadap Mesin

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Sejumlah teknisi memperbaiki sepeda motor di daerah Palmerah, Jakarta Barat, 8 Juni 2018. Jasa servis dan penjualan spare part kendaraan roda dua meningkat dua kali lipat menjelang Lebaran. Tempo/Fakhri Hermansyah
Sejumlah teknisi memperbaiki sepeda motor di daerah Palmerah, Jakarta Barat, 8 Juni 2018. Jasa servis dan penjualan spare part kendaraan roda dua meningkat dua kali lipat menjelang Lebaran. Tempo/Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelumas mesin motor atau oli harus rutin secara berkala diganti supaya tak menyebabkan kerusakan. Oli yang lama tak diganti akan berwarna hitam, sehingga menimbulkan kerak. Oli akan melumasi mesin, memuluskan gesekan antar komponen. Oli pun menyerap panas dari gesekan itu. Selama penggunaan kendaraan, daya melumasi pun menurun. Risiko fatal sering telat mengganti oli mengakibatkan kerusakan mesin yang mengakibatkan laju motor akan berat. Hal itu, karena kinerja mesin menjadi kasar.

Pengendara harus mengetahui hitungan jarak tempuh motor atau waktu yang tepat untuk mengganti oli. Penggantian oli motor ini perlu dilakukan setiap 1.500 kilometer hingga 4.000 kilometer. Pemakaian rutin setiap hari, berarti antara satu bulan hingga dua bulan oli harus diganti.

Mengutip situs web Suzuki, berikut beberapa masalah yang akan muncul jika telah mengganti oli.

  • Knalpot mengeluarkan asap putih

Akibat yang cukup berbahaya bagi mesin adalah blok silinder dan seher. Piston pun akan tergores, karena oli yang sudah lama tak diganti volumenya akan menurun. Ketika volume oli makin sedikit gesekan pun makin intens antara piston dengan blok silinder. Kalau piston sudah tergores, efeknya akan muncul asap putih dari knalpot. Asap putih itu tersebab oli masuk di bagian celah piston dan blok silinder yang lecet. Kalau kebocoran itu terjadi, maka perlu mengganti komponen mesin yang rusak.

  • Biaya memperbaiki lebih mahal 

Komponen seher dan blok silinder yang sudah lecet akan menurun kinerjanya. Bagian atas silinder adalah komponen yang pertama kali rusak kalau telat mengganti oli. Risiko lanjutan akan merembet ke bagian noken as dan pelatuk. Kalau rutin mengganti oli, komponen mesin itu bisa digunakan sampai belasan hingga puluhan tahun. Tapi, jika sering telat mengganti oli, kinerja komponen sangat berkurang, tak lama kemudian fungsinya akan hilang. Biaya memperbaiki komponen itu sangat mahal.

  • Mesin akan cepat panas

Oli juga berfungsi menyerap panas yang muncul karena gesekan mesin. Kondisi terlalu panas (overheating) kalau sering telat mengganti oli. Kerusakan karena panas ini akan mempengaruhi komponen bagian atas silinder menjadi melengkung. Kepala silinder yang melengkung tidak bisa diperbaiki selain harus diganti. Biaya mengganti komponen itu sangat besar.

  • Penggunaan bahan bakar makin boros  
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Risiko telat mengganti oli motor menyebabkann boros bahan bakar yang akan merugikan pengeluaran. Konsumsi bahan bakar akan melebihi batas normal. Laju kendaraan tidak akan cepat sesuai dengan bahan bakar yang digunakan. 

  • Mengurangi kenyamanan berkendara

Komponen mesin yang bermasalah akan suara ketika motor melaju. Motor pun akan kehilangan tenaga saat menanjak, bahkan bisa mogok. Masalah itu akan mengurangi kenyamanan berkendara.

M. RIZQI AKBAR

Baca: Produsen Minyak Pelumas Bardahl Kembali Masuk Pasar Indonesia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelaku Modus Pinjam Nama untuk Kredit Motor di FIFGroup Dipidana

5 jam lalu

Gedung Kantor FIFGroup Cabang Tasikmalaya. (Dok FIF)
Pelaku Modus Pinjam Nama untuk Kredit Motor di FIFGroup Dipidana

FIFGroup Cabang Tasikmalaya telah melaporkan salah satu debitur bersama dengan seorang oknum jual beli motor ke Polresta setempat.


3 Pilihan Ban Motor yang Aman Saat Musim Hujan

3 hari lalu

Prajurit TNI membantu mendorong kendaraan pengendara motor saat melintasi banjir di Jalan Raya Pisangan, Desa Satria Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Ahad, 5 November 2023. Banjir setinggi 20-40 cm tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya Kali Bekasi sehingga menggangu arus lalu lintas kendaraan di wilayah tersebut. ANTARA/ Fakhri Hermansyah
3 Pilihan Ban Motor yang Aman Saat Musim Hujan

Para pengendara sebaiknya selalu untuk mengecek ban motor, apakah sudah sesuai dengan kondisi jalanan yang basah atau belum.


Sumber Energi Bersih, Apa Itu Hidrogen Hijau?

4 hari lalu

PLN Resmikan Plant pertama Green Energy Hydrogen. Dok: PLN
Sumber Energi Bersih, Apa Itu Hidrogen Hijau?

Hidrogen hijau merupakan sumber energi bersih yang hanya mengeluarkan uap air dan tak meninggalkan residu di udara atau menambah emisi karbon.


Memahami Fungsi Bearing Motor dengan Retainer Berbahan Composite Wood

6 hari lalu

Bearing motor dengan retainer wood laminated phenolic. (Dok Faito)
Memahami Fungsi Bearing Motor dengan Retainer Berbahan Composite Wood

Bearing merupakan salah satu komponen vital dalam konstruksi mesin motor. Simak seberapa penting peran komponen tersebut?


Motor Hybrid Pertama Buatan Indonesia, Bisa Pakai Tabung Gas 3 Kg

7 hari lalu

Ilustrasi motor Kanzen. (TEMPO/Nugroho Adi)
Motor Hybrid Pertama Buatan Indonesia, Bisa Pakai Tabung Gas 3 Kg

Motor hybrid tersebut adalah Kanzen Hybrid yang dibuat oleh PT Inti Kanzen Motor (IKM), dan pertama kali diperkenalkan dalam ajang JMS 2008.


Mengenal Motor Buatan Indonesia Kanzen, Sering Dianggap Produk Cina

7 hari lalu

Motor buatan Indonesia bernama Kanzen.
Mengenal Motor Buatan Indonesia Kanzen, Sering Dianggap Produk Cina

Kanzen merupakan merek motor buatan Indonesia yang didirikan pada tahun 2000 oleh PT Semesta Citra Motorindo (SCM). Simak selengkapnya di sini:


Gubernur Riau Edy Nasution Punya Motor Buatan Indonesia, Kanzen

7 hari lalu

Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution saat dilantik menjadi Gubernur Riau oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 27 November 2023.  Edy sebelumnya adalah wakil gubernur. Dia menjabat sebagai Plt Gubernur Riau sejak 4 November 2023 setelah Gubernur Riau sebelumnya Syamsuar mengundurkan diri karena menjadi caleg 2024. Setelah dilantik, Edy akan menjabat Gubernur Riau hingga akhir Desember 2023 sesuai sisa jabatan. TEMPO/Subekti.
Gubernur Riau Edy Nasution Punya Motor Buatan Indonesia, Kanzen

Gubernur Riau Edy Nasution memiliki motor Kanzen, yang merupakan merek motor Indonesia buatan PT Semesta Citra Motorindo.


Hanya 3 Rumah Sakit Masih Beroperasi di Jalur Gaza Utara

8 hari lalu

Seorang pria berjalan di dalam lokasi rumah sakit Al Shifa selama operasi darat Israel di sekitar rumah sakit, di Kota Gaza 12 November 2023. Ahmed El Mokhallalati/via REUTERS
Hanya 3 Rumah Sakit Masih Beroperasi di Jalur Gaza Utara

Jalur Gaza bagian utara kini hanya memiliki tiga rumah sakit yang masih beroperasi.


Kemenhub Imbau Pemudik Libur Natal dan Tahun Baru Tak Pakai Motor

9 hari lalu

Ilustrasi pemudik naik motor. ANTARA / Fakhri Hermansyah
Kemenhub Imbau Pemudik Libur Natal dan Tahun Baru Tak Pakai Motor

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau para pemudik di masa libur Natal dan Tahun Baru 2024 tak memakai motor.


Beda Sistem Penggerak Roda FWD dan RWD Mobil, Mana yang Tangguh di Jalan Curam?

9 hari lalu

Ilustrasi shockbreaker mobil. (Daihatsu)
Beda Sistem Penggerak Roda FWD dan RWD Mobil, Mana yang Tangguh di Jalan Curam?

Ketahui perbedaan sistem penggerak roda depan (FWD) dan belakang (RWD) pada mobil. Apa keunggulan dan kelemahan masing-masing.