TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corp mengumumkan rencana penghentikan produksi pada periode tertentu di tiga jalur produksi dari dua pabrik berbeda di Jepang pada Maret 2022. Penghentian produksi disebabkan kurangnya pasokan chip semikonduktor dan suku cadang karena pandemi Covid-19.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Senin, 14 Februari 2022, kedua pabrik yang terdampak dalam penyesuaian produksi terbaru adalah Miyata Plant dan Iwate Plant. Miyata Plant akan menghentikan produksi jalur 1 pada tanggal 2, 3, 4, 7, 8, 9, 12, 14, 15, 16, 19, 21, dan 22 Maret. Sedangkan jalur 2 dihentikan pada 4, 12, dan 19 Maret.
Jalur 1 digunakan untuk memproduksi kendaraan Lexus tipe NX, NX PHV, CT, UX, dan mobil listrik UX 300e. Sedangkan jalur 2 digunakan untuk memproduksi kendaraan Lexus tipe ES dan RX.
Sementara itu, Iwate Plant akan menghentikan produksi di jalur 1 pada 5 Maret. Jalur ini memproduksi Toyota C-HR dan Aqua.
Penyesuaian produksi pada Maret ini diperkirakan akan berdampak pada sekitar 100 ribu unit kendaraan. Toyota yang semula menargetkan produksi sebesar 950 ribu unit pada Maret mendatang, kemungkinan besar harga akan terpenuhi sekitar 870 ribu unit.
Produsen otomotif terbesar di Jepang ini juga memperkirakan total produksi tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2022 hanya mencapai 8,5 juta unit. Angka ini juga terkoreksi dari target semua sebanyak 9,3 juta unit.
Baca juga: Krisis Chip Semikonduktor, Toyota Pangkas Produksi Mobil Global
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.