TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kematian pejalan kaki di AS mencatat rekor tertinggi di negara bagian seluruh negeri. Kematian akibat kecelakaan lalu lintas di sana dari 2010 hingga 2020 memang naik lebih dari 20 persen.
Jumlah jarak tempuh mobil saat pandemi Covid-19 bisa menjadi salah satu penyebabnya. Dikutip dari Autoblog hari ini, Rabu, 16 Februari 2022, dari 2009 hingga 2019 total jarak tempuh mobil di AS naik 10 persen. Tapi Kematian pejalan kaki naik 50 persen.
Sebuah artikel di New York Times menceritakan kematian seorang anak berusia 7 tahun di Albuquerque, New Mexico, yang memicu survei terhadap berbagai pihak yang berwenang untuk mencari tahu penyebabnya.
Di sisi lain, tingkat berjalan masyarakat Amerika dilaporkan telah menurun. Namun, Governing.com menulis bahwa pada 2018 sebanyak 6.283 pejalan kaki meninggal karena mobil, paling banyak sejak medio 1990-an.
Angka kematian tersebut belum termasuk 1.500 orang yang tewas di jalan masuk dan tempat parkir.
Di Uni Eropa, sebagai perbandingan, penjualan mobil jenis crossover naik daun tapi kematian lalu lintas turun sekitar 33 persen dari 2009 hingga 2019. Jumlah kematian pejalan kaki juga menurun.
Semakin banyak akademisi dan pemerintah yang mengatakan kondisi mental akibat pandemi Covid-19 adalah kecelakaan lalu lintas.
Sebuah artikel di LA Times pada Desember 2021 menulis bahwa pandemi membuat pengemudi di AS lebih sembrono, seperti ngebut, minum alkohol, narkoba, dan tak memasang sabuk pengaman.
Dalam laporan New York Times disebutkan, Direktur Pusat Stres dan Kesehatan Stanford Medical School mengungkapkan ancaman yang terus-menerus seperti virus termasuk pandemi Covid-19 dan kurangnya kontak sosial menciptakan anggapan bahwa, "peraturan ditangguhkan dan semua taruhan dibatalkan."
JOBPIE | AUTOBLOG
Baca: Mobil Otonom Uber Tabrak Pejalan Kaki, Sopir Dituntut
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.