TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa perusahaan, termasuk produsen mobil Volkswagen dan Renault, serta produsen ban Nokian Tires, menyampaikan rencana untuk menutup atau mengalihkan produksi setelah invasi Rusia ke Ukrania, Reuters, Jumat, 25 Februari 2022. Perang membuat pasokan suku cadang ke pabrik perakitan di Rusia maupun yang diproduksi di Ukrania menjadi tersendat.
Volkswagen Jerman mengatakan akan menghentikan produksi selama beberapa hari di dua pabrik Jerman setelah penundaan dalam mendapatkan suku cadang yang dibuat di Ukraina.
Produsen asal Prancis, Renault, juga akan menangguhkan beberapa operasi di pabrik perakitan mobilnya di Rusia minggu depan karena kekurangan suku cadang. Renault diperkirakan menjadi produsen otomotif Eropa yang paling terdampak dari perang Rusia-Ukraina. Renault diketahui menghasilkan 8 persen pendapatan intinya dari pabrik di Rusia.
"Gangguan terutama disebabkan oleh kontrol perbatasan yang lebih ketat di negara-negara transit dan kebutuhan yang dipaksakan untuk mengubah sejumlah rute logistik yang sudah ada," kata unit perusahaan Renault di Rusia.
Produsen mobil Rusia Avtovaz, yang dikendalikan oleh Renault, juga mengatakan akan menangguhkan beberapa jalur perakitan di sebuah pabrik di Rusia tengah selama satu hari, pada hari Senin depan. Penghentian produksi ini disebabkan karena kekurangan komponen elektronik global yang terus-menerus.
Baca juga:
Pembuat ban Finlandia, Nokian, memilih untuk mengalihkan produksi beberapa lini produk utama dari Rusia ke Finlandia dan Amerika Serikat untuk mempersiapkan kemungkinan sanksi lebih lanjut setelah invasi.
Sehari sebelumnya, Amerika Serikat mengumumkan pembatasan ekspor besar-besaran terhadap Rusia. Hal ini turut memukul akses ekspor barang global mulai dari elektronik komersial dan komputer hingga semikonduktor dan suku cadang pesawat.
REUTERS
Baca juga: Mengenal Lada, Mobil Rusia yang Hampir Masuk ke Pasar Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.