TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pabrikan otomotif asal Jepang yang berbisnis di Rusia berkomitmen untuk tidak lagi menyuplai kendaraan ke negara itu.
Alasan penghentian produksi dan penjualan mobil tersebut karena kendala pasokan komponen akibat perang Rusia Ukraina. Tapi muncul juga pendapat bahwa sikap iyu bentuk protes terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.
Adapun Nissan menanggap pasar otomotif di Rusia sangat penting. Perusahaan ini berhasil menjual mobil sekitar 53.000 unit pada 2021.
Maka produsen mobil Jepang tersebut menyatakan masih akan tetap melanjutkan operasinya di Rusia sambil memantau situasi keadaan di sana.
Berikut produsen mobil Jepang yang menyatakan menghentikan bisnis di Rusia karena perang Rusia Ukraina adalah:
1. Mazda Motor Corp.
Mazda menjual 30.000 mobil di Rusia pada 2021. Mazda akan mengakhiri pengiriman ekspor suku cadang ke pabrik patungan di Vladivostok.
2. Mitsubishi Motor Corp.
Produsen mobil ini akan menangguhkan produksi dan penjualan mobil di Rusia yang juga dipengaruhi ganguan rantai pasokan.
3. Honda Motor Co.
Honda mengaku mengalami kesulitan dalam pengiriman kendaraan dan melakukan pembayaran sehingga akan menangguhkan ekspor mobil dan sepeda motor ke Rusia. Honda mampu penjualan mobil 1.406 unit pada 2020.
4. Toyota Motor Corp.
Toyota mengumumkan akan menghentikan segala bentuk produksi dan penjualan mobil di Rusia mulai Jumat waktu setempat, 4 Maret 2022. Sedangkan impor mobil ke Rusia juga akan dihentikan tanpa batas waktu karena gangguan rantai pasokan akibat perang Rusia Ukraina.
Toyota adalah merek mobil Jepang yang populer di Rusia, yang memproduksi sekitar 80.000 mobil. Pabriknya di St. Petersburg mempekerjakan 2.000 staf.
Baca: Mengenal Lada, Mobil Rusia yang Hampir Masuk ke Pasar Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.