TEMPO.CO, Jakarta - Volkswagen dan anak perusahaannya, Porsche dilaporkan telah masuk dalam daftar produsen mobil penyumbang donasi untuk Ukraina. Perusahaan asal Jerman itu dikabarkan mendonasikan sebesar 1 juta euro atau sekitar Rp 15 miliar. Itu mereka lakukan setelah perang Rusia Ukraina pecah beberapa waktu lalu.
Melansir laporan situs Hindustan Times hari ini, Sabtu, 5 Maret 2022, bantuan yang diberikan Porsche akan dibagi antara dua organisasi. Sementara, 7,50 juta euro (Rp 117 miliar) akan digunakan untuk bantuan pengungsi PBB, 2,5 jut euro lainnya (Rp 39 miliar) diberikan ke Yayasan Ferry Porsche.
CEO Porsche Oliver Blume menjelaskan bahwa perusahaan memberikan kontribusi dan organisasi pendukung yang membantu penduduk Ukraina. Karena menurutnya, masyarakat Ukraina saat ini membutuhkan bantuan.
Sementara itu, pekan lalu Mercedes-Benz juga ikut menyumbangkan 1 juta euro kepada Palang Merah untuk bantuan khsusu ke Ukraina. Jumlah serupa juga didonasikan oleh produsen asal Belanda Stellantis pada 2 Maret 2022. Sedangkan Ford dilaporkan menyumbang USD 100 ribu (Rp 1,4 miliar) untuk Global Fiving Ukraina Relief Fund.
Terlepas dari sumbangan yang diberikan produsen mobil, efek perang Rusia Ukraina ini memberi dampak negatif bagi industri otomotif. Bagaimana tidak, beberapa dari mereka terpaksa menangguhkan operasi di Rusia dan Ukraina.
Sejumlah produsen yang memutuskan untuk menghentikan sementara bisnisnya di wilayah tersebut adalah Toyota, Ford, Volvo, Jaguar Land Rover, Honda, General Motors, Mazda, Hyundai dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tak hanya itu, perang Rusia Ukraina nyatanya juga dianggap bisa memperburuk masalah krisis chip semikonduktor dan rantai pasokan. Beberapa produsen mobil diperkirakan akan menghadapi kelangkaan semikonduktor karena Ukraina adalah salah satu pemasok utama microchip.
Baca: Progres Pembangunan Sirkuit Formula E Ancol Sudah Capai 38,2 Persen
HINDUSTAN TIMES
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
![Pemimpin Minoritas Senat AS Chuck Schumer dan Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara kepada media bersama dengan Pemimpin Mayoritas DPR, Steny Hoyer (kiri) dan Senat Minoritas, Dick Durbin (kanan) ketika mereka meninggalkan gedung Sayap Barat setelah bertemu dengan Presiden Donald Trump tentang penutupan sebagian pemerintah AS dan permintaannya untuk dinding perbatasan di Situation Room Gedung Putih di Washington, AS, 9 Januari 2019. [REUTERS / Joshua Roberts]](https://statik.tempo.co/data/2019/01/10/id_810494/810494_720.jpg)
