TEMPO.CO, Jakarta - Jepang berencana untuk melarang ekspor mobil mewah ke Rusia pada awal pekan depan sebagai bagian dari sanksi yang dikenakan di Moskow atas invasi ke Ukraina, sumber pemerintah mengatakan hal tersebut, dikutip Kyodo, Jumat, 25 Maret 2022.
Jepang telah meningkatkan tekanan terhadap Rusia dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa ketika perang di Ukraina berlarut-larut meskipun ada protes global.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada pertemuan Kelompok Tujuh negara industri bahwa lebih banyak individu dan entitas Rusia akan ditambahkan ke daftar sanksinya dan bahwa ekspor barang mewah akan dilarang.
Sebelumnya, Jepang memutuskan untuk membekukan aset 17 warga Rusia lainnya sehingga jumlah keseluruhan individu negara itu yang sudah dikenai sanksi terkait invasi Rusia ke Ukraina adalah 61 orang, kata Kementerian Keuangan, Selasa, 15 Maret 2022.
Pemerintah Jepang juga telah memberlakukan sanksi terhadap sejumlah organisasi, termasuk bank sentral serta tujuh bank swasta Rusia.
Selain itu, sanksi dikeluarkan terhadap sejumlah individu, bank, dan organisasi Belarus karena Jepang menganggap negara itu mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Pada 4 Maret lalu, Toyota mengumumkan penghentian segala bentuk produksi dan penjualan mobil di Rusia. Sedangkan impor mobil ke Rusia juga akan dihentikan tanpa batas waktu karena gangguan rantai pasokan akibat perang Rusia Ukraina.
Hal senada juga dilakukan Mazda yang mengakhiri pengiriman ekspor suku cadang ke pabrik patungan di Vladivostok.
Baca juga: 4 Produsen Mobil Jepang Ini Stop Penjualan di Rusia, Buntut Invasi ke Rusia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.