TEMPO.CO, Jakarta - Produsen kendaraan listrik terbesar di Cina, BYD Co Ltd mengatakan bahwa mulai bulan lalu mereka berhenti membuat kendaraan bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) dan sekarang hanya memproduksi mobil listrik baterai dan plug-in hybrid.
"Di masa depan, BYD akan fokus pada kendaraat listrik murni dan plug-in hybrid di sektor otomotif," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang diajukan ke Bursa Efek Hong Kong seperti dilaporkan Reuters, Minggu, 3 Maret 2022.
Meski demikian, BYD tidak akan sepenuhnya berhenti membuat mesin bensin karena mesin yang lebih kecil dan sangat efisien akan terus digunakan pada mobil plug-in hybrid.
Langkah BYD ini sebagai tanggapan atas janji Beijing untuk meningkatkan konsumsi energi hijau dalam membawa emisi karbon ke puncaknya pada tahun 2030.
BYD termasuk di antara enam produsen mobil - yang lainnya adalah Volvo, Ford, General Motors, Mercedes-Benz, dan Jaguar Land Rover - yang telah menandatangani kampanye global untuk menghentikan kendaraan bermesin pembakaran secara bertahap pada tahun 2040.
BYD menjual 104.878 unit kendaraan energi baru (NEV) di bulan Maret, melonjak dari hanya 24.218 unit di bulan yang sama tahun sebelumnya, dan menandai penjualan bulanan tertinggi yang pernah ada. Penjualan bulan lalu terdiri dari 53.664 kendaraan listrik murni dan 50.674 mobil plug-in hybrid dan 540 mobil NEV komersial.
Perusahaan juga mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka akan terus memberikan layanan dan pasokan suku cadang yang komprehensif sepanjang siklus hidup kendaraan bahan bakar yang sudah dibeli konsumen.
REUTERS
Baca juga: Tiga Mobil Listrik Baru BYD Meluncur Tahun Ini
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.