TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil Vietnam VinFast mengatakan bahwa perusahaan induknya yang berbasis di Singapura telah mengajukan penawaran umum perdana (IPO) dengan regulator sekuritas Amerika Serikat, Kamis, 7 April 2022.
IPO ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk membangun pabrik perakitan pertamanya di AS yang diperkirakan menelan biaya US$ 4 miliar (setara Rp 57,4 triliun dengan kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.337).
VinFast, yang menjadi produsen mobil domestik Vietnam pertama yang sepenuhnya beroperasi pada 2019, bertaruh besar di pasar AS. VinFast berharap dapat bersaing dengan produsen mobil dan perusahaan rintisan lama melalui SUV listrik dan model penyewaan baterai.
Sebuah sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan VinFast mungkin akan mengumpulkan sekitar US$ 2 miliar dari penawaran (IPO) tersebut.
"VinFast bergerak maju dengan rencananya tetapi waktu IPO sangat terbuka," kata sumber itu, yang berbicara tanpa menyebut nama, seperti dilaporkan Reuters, Kamis.
"Perlu ada waktu untuk menyelesaikan IPO dan itu bisa dengan mudah memakan waktu beberapa bulan."
Sebuah unit dari konglomerat terbesar Vietnam Vingroup JSC, Vinfast mengatakan belum menentukan ukuran IPO dan kisaran harga.
"Ada opsi untuk dilihat. Kami masih mempertimbangkan banyak opsi," kata Chief Executive Le Thi Thu Thuy kepada wartawan di sela-sela acara untuk memamerkan SUV bertenaga baterai VF8 baru perusahaan.
Dia mengatakan IPO direncanakan untuk paruh kedua tahun ini sebagai salah satu opsi untuk mendanai pabrik yang direncanakan di North Carolina dan ekspansi bisnis di AS.
Pekan lalu perusahaan mengatakan telah menandatangani kesepakatan awal investasi sebesar US$2 miliar untuk membangun pabrik North Carolina. Pabrik ini akan digunakan untuk memproduksi bus listrik, SUV, dan baterai untuk kendaraan listrik.
Perusahaan, yang didirikan pada 2017, berencana untuk beralih ke produksi kendaraan listrik mulai akhir 2022.
Setahun yang lalu sumber mengatakan VinFast sedang mempertimbangkan IPO yang dapat memberi nilai perusahaan sekitar US$60 miliar.
Penilaian itu terlihat melebar di pasar saat ini, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters, Kamis.
"Bahkan perusahaan yang telah melakukan IPO di AS mengalami koreksi tajam dalam penilaian, jadi itu wajar," tambahnya.
“Di luar Amerika Utara, VinFast sedang mencari pabrik di Jerman,” katanya pada Januari lalu.
VinFast mengatakan harga untuk SUV VF8-nya mulai dari US$ 41.000 ( Rp 589 juta) di Amerika Serikat, dibandingkan sekitar US$ 63.000 (Rp 905,4 juta) untuk SUV Tesla. Perusahaan menargetkan penjualan kendaraan listrik global sebesar 42.000 tahun ini.
Baca juga: Mobnas Vietnam VinFast Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di AS
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.