TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia Mario Draghi telah menandatangani dekrit untuk mengalokasikan 650 juta euro (Rp 10,2 triliun kurs saat ini 1 euro = Rp 15.685) per tahun dari 2022 hingga 2024 untuk insentif membeli mobil berlistrik atau mobil berpolusi rendah, kata kementerian industri negara itu, Rabu, 6 April 2022.
Pemberian insentif tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang yang diumumkan Italia pada awal tahun ini untuk mendukung industri otomotifnya. Sebelumnya pemerintah Italia mengalokasikan 700 juta euro pada 2022 dan 1 miliar euro per tahun dari 2023 hingga 2030.
Penantian insentif, yang telah diumumkan Roma awal tahun ini, membebani penjualan mobil di bulan-bulan pertama 2022. Mengutip Reuters, 7 April 2022, analis mengatakan pembeli menunda pembelian sambil menunggu pemerintah menerapkan insentif baru.
Pendaftaran mobil baru di Italia turun sekitar 23 persen di bulan Februari dan 30 persen di bulan Maret dibanding periode tahun sebelumnya.
Roma akan mensubsidi hingga 5.000 euro (Rp 78,4 juta) dari harga pembelian kendaraan listrik baru seharga hingga 35.000 euro (Rp 549 juta), tidak termasuk PPN.
Itu termasuk kontribusi 2.000 euro (Rp 31,3 juta) yang terkait dengan pemusnahan mobil bermesin pembakaran internal.
Pembelian kendaraan listrik plug-in hybrid dengan harga hingga 45.000 euro (Rp 705,8 juta) akan disubsidi hingga 4.000 euro (Rp 62,7 juta).
Insentif rencananya juga mencakup 2.000 euro (Rp 31,3 juta) untuk pembelian mobil bermesin pembakaran canggih (Euro 6) seharga 35.000 euro(549 juta) ketika kendaraan tua dibuang.
Insentif juga berlaku untuk pembelian sepeda motor baru dan van listrik untuk usaha kecil dan menengah.
REUTERS
Baca juga: Aturan PPnBM 2022 Terbit, Berikut Mobil yang Mendapatkan Insentif