TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik mobil listrik Vietnam, VinFast, bisa menggunakan jaringan pengisian daya listrik milik Volkswagen di Amerika Serikat.
Menurut berita Nikkei yang dikutip hari ini, Minggu, 17 Maret 2022, VinFast bisa memanfaatkan jaringan pengisian daya listrik VW setelah Vingroup dan Electrify America meneken perjanjian kerjasama di New York International Auto Show.
Untuk menggunakan stasiun pengisian listrik VW, pemilik mobil listrik VinFast di AS wajib mengunduh aplikasi Electrify America. VinFast juga menyediakan opsi sewa baterai dengan biaya USD 35 (Rp 500 ribu) hingga USD 160 (Rp 2,2 juta) dalam sebulan.
"Dengan memisahkan harga baterai dari harga kepemilikan mobil, VinFast mengambil semua risiko yang terkait dengan baterai kendaraan dan memastikan harga yang masuk akal untuk produknya," ucap Vingroup.
Kerjasama dengan stasiun pengisian listrik VW adalah langkah lanjutan setelah VinFast menandatangani kesepakatan awal untuk menginvestasikan USD 2 miliar (Rp 28,6 triliun) untuk membangun pabrik di North Carolina, AS. Investasi itu dipuji Presiden AS Joe Biden.
"Tujuan (kami) adalah untuk mengurangi kekhawatiran dan meningkatkan daya jangkauan mobil, serta membantu dunia beralih ke transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata Chief Service Officer VinFast di AS Craig Westbrook.
Orang terkaya Vietnam, Pham Nhat Vuong, yang juga pendiri Vingroup, menyatakan siap menghabiskan uang pribadinya agar mobil listrik VinFast menjadi merek yang terpandang di dunia internasional.
Baca: 5 Kunci Mobil Vietnam VinFast Bisa Bersaing dengan Merek Jepang
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.