TEMPO.CO, Jakarta - Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor Johannes Loman mengatakan bahwa perang Rusia Ukraina turut berdampak pada produksi sepeda motor Honda di Indonesia. Hal ini disebabkan karena sejumlah material yang digunakan untuk merakit sepeda motor ada yang terdampak invasi Rusia ke Ukraina.
"Jadi imbasnya ada pasokan material yang lebih lambat dikirim ke Indonesia, dan ini secara tidak langsung berpengaruh pada produksi AHM," kata Loman dalam diskusi virtual, Senin, 25 April 2022.
Menurut Loman, tersendatnya pasokan material yang disebabkan perang Rusia Ukraina ini juga diperparah oleh krisis chip semikonduktor global. Chip tersebut banyak digunakan untuk perangkat elektronik seperti pada speedometer.
Meski demikian, Loman mengklaim perusahaan telah mencari solusi untuk mengatasi kendala lambatnya pasokan material dan chip semikonduktor tersebut sehingga diharapkan pada Juni-Juli mendatang seluruh produksi kembali normal.
Loman menambahkan bahwa secara keseluruhan dalam kuartal pertama tahun ini pasar sepeda motor cukup stabil. Hal ini didorong oleh membaiknya perkebunan, pertambangan, dan komoditas lain yang turut meningkatkan daya beli masyarakat.
Loman bahkan optimistis pasar masih akan terus tumuh dan mampu memenuhi target penjualan yang ditetapkan Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) sebanyak 5,1-5,4 juta unit tahun ini.
"Bahkan bisa lebih tinggi lagi jika pasokan komponen dan logistik bisa berjalan lancar," ujar dia.
Sepanjang Januari - Maret 2022 total penjualan sepeda motor nasional mencapai 1.262.000 unit, sedikit terkoreksi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Khusus AHM mampu menjual sebanyak 951 ribu unit atau turun sekitar 5 persen karena terdampak pasokan chip semikonduktor global.
Baca juga: Skuter Matik Honda Terdampak Krisis Semikonduktor, Inden Sebulan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.