TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menginstruksikan penambahan rambu-rambu penunjuk jalan agar pemudik Lebaran 2022 tak menumpuk di pusat kota.
"Kami meminta pemerintah kabupaten mulai menyiapkan rambu-rambu tambahan bagi pemudik, agar mereka yang hanya melintas saja di Yogya tidak lewat tengah kota," kata Sultan pada Senin lalu, 25 April 2022.
Yogyakarta memiliki sejumlah jalur jalan alternatif sehingga masyarakat yang Mudik Lebaran 2022 pemudik tak perlu melintas tengah kota yang padat arus lalu lintasnya. Jalan alternatif tersebut antara lain jalur lingkar (ring road) utara dan selatan.
Menurut Sultan HB X, seringkali pemudik tidak tahu jalan-jalan alternatif itu sehingga perlu penambahan petunjuk arah.
Pada Mudik Lebaran 2022 sebanyak 3,9 juta orang diperkirakan masuk DIY. Padahal jumlah penduduk Yogyakarta hanya sekitar 3,8 juta orang. Potensi kemacetan pun diprediksi sangat tinggi.
Sultan mendorong masyarakat yang memungkinkan mudik lebaran lebih awal sehingga gelombang kedatangan para pemudik di Yogya tidak bersamaan.
"Berdasarkan pengalaman, kondisi Yogyakarta saat lebaran hari pertama cenderung sepi, namun baru mulai padat setelah lebaran hari ketiga untuk berwisata," ujar Sultan.
Kapolda Yogyakarta Inspektur Jenderal Asep Suhendar mengatakan kepolisian dan pemerintah telah menyiapkan sejumlah menyiapkan jalur alternatif untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas saat Mudik Lebaran 2022.
"Misalnya, jalan masuk ke Yogyakarta dari arah Solo dan Magelang, Jawa Tengah, bsia melewati sejumlah jalur alternatif," katanya.
Baca: Mudik Lebaran 2022: 47 Persen Pemudik Diperkirakan Melalui Jalur Darati
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.