TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan bulanan Volvo Car Group pada April 2022 turun 24,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
Penurunan produksi mobil Volvo itu akibat lockdown pandemi Covid-19 di Cina dan rantai pasokan yang menghambat produksi mobil.
Dikutip dari Reuters hari ini, Rabu, 4 Mei 2022, penjualan mobil Volvo di Cina turun 47,8 persen pada April. Sedangkan di Amerika Serikat turun 9,2 persen dan Eropa turun 23,3 persen.
"Pada April, lockdown di Cina akibat COVID-19 berdampak pada pengiriman ritel dan menambah tantangan pada rantai pasokan global yang sudah melemah. Ini mengakibatkan hilangnya produksi tambahan," kata Volvo dalam sebuah pernyataan yang dikutip hari ini.
Meski demikian, perusahaan mobil yang berbasis di Gothenburg, Swedia, tersebut mengatakan permintaan tetap kuat dan pangsa mobil listrik secara keseluruhan naik menjadi 10 persen dari semula 9 persen pada Maret 2022.
Vovo memiliki target agar 50 persen penjualan adalah mobil listrik murni pada pertengahan dekade ini. Pekan lalu, Volvo juga melaporkan laba yang melampaui perkiraan meski kekurangan chip semikonduktor dan efek perang Rusia - Ukraina.
Baca: Intip Mobil Listrik Volvo yang Bakal Diluncurkan di Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.