TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corp memperingatkan bahwa laba operasional tahun ini dapat merosot 20 persen dari target.
"Karena kenaikan biaya-biaya material dan logistik yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata perusahaan yang dikutip hari ini, Rabu, 11 Mei 2022.
Toyota menerangkan, diperkirakan biaya material menjadi lebih dari dua kali lipat menjadi 1,45 triliun Yen (USD 11,1 miliar) pada tahun fiskal yang dimulai April.
Produsen mobil dengan penjualan mobil terbesar di dunia tersebut memangkas produksi akibat krisis komponen dan pandemi Covid-19 di Cina. Toyota sempat bernasib baik selama berbulan-bulan awal kekurangan chip semikonduktor global.
Untuk tahun fiskal 2022, Toyota memperkirakan laba operasional akan turun menjadi 2,4 triliun Yen dari hampir 3 triliun Yen pada 2021. Angka itu jauh di bawah perkiraan 3,36 triliun Yen dari 25 analis berdasarkan survei Refinitiv.
Pada kuartal Januari-Maret 2022, laba Toyota merosot sepertiga menjadi 463,8 miliar Yen, atau jauh di bawah perkiraan 521,1 miliar Yen.
Pada pukul 05.03 GMT hari ini, Rabu, 11 Maret 2022, saham produsen mobil Toyota turun 4,9 persen. Sedangkan menurut indeks acuan Tokyo naik 0,1 persen.
Baca: Laba Bersih Segmen Otomotif Grup Astra Merosot 70 Persen
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.