TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corp meluncurkan mobil listrik baterai produksi massal pertamanya di Jepang pada Kamis, 11 Mei 2022. Namun demikian, mobil listrik yang diberi nama Toyota bZ4X ini hanya tersedia untuk penyewaan saja. Belum dijual untuk kalangan individu.
Toyota menyebut ini merupakan strategi yang akan membantu meredakan kekhawatiran pengemudi tentang masa pakai baterai dan nilai jual kembali.
Dengan menggabungkan asuransi, biaya perbaikan, dan garansi baterai ke dalam kesepakatan, Toyota akan menyewakan mobil listrik bZ4X sport utility vehicle (SUV) dengan harga setara US$ 39.000 (setara Rp 568,3 juta dengan kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.571) untuk empat tahun pertama. Pembatalan dalam 48 bulan pertama akan dikenakan biaya tambahan.
Toyota mengatakan pada bulan Desember lalu akan menginvestasikan dana sebesar 8 triliun yen (setara Rp 898,084 triliun, kurs saat ini 1 yen = Rp 112) untuk melistriki mobilnya pada tahun 2030.
Toyota menargetkan untuk menyewa 5.000 SUV pada tahun fiskal saat ini.
Produsen berencana untuk mulai menjual bZ4X di pasar lain akhir tahun ini, dan pre-order sudah dimulai di beberapa negara Eropa. Namun demikian, seorang juru bicara perusahaan seperti dikutip dari Reuters mengatakan bahwa Toyota belum memutuskan kapan akan mulai menjual mobil secara umum di Jepang.
Model hybrid saat ini lebih lebih populer dibanding kendaraan listrik murni di Jepang. Meski demikian, mobil ramah lingkungan baru menyumbang sekitar 1 persen dari total pasar kendaraan bermotor di Jepang. Tren penjualan kendaraan listrik di Jepang saat ini tumbuh signifikan, membuat sejumlah model seperti Tesla mulai terlihat lalu lalang di jalanan Tokyo.
REUTERS
Baca juga: Spesifikasi Toyota bZ4X yang akan Menjadi Mobil Resmi KTT G20 Bali
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.