TEMPO.CO, Jakarta - Sabuk pengaman mobil adalah bagian dari kelengkapan mobil yang harus ada saat berkendara. Kelengkapan sabuk pengaman ini sejalan peraturan pemerintah UU No. 14 Tahun 1992 pasal 23 Ayat 1, 2 saat berkendara. Sabuk pengaman memang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan bagi pengendara mobil.
Dikutip dari Tesis Pengaruh Penggunaan Sabuk Keselamatan (Safety Belt) Terhadap Tingkat Fatalitas Kecelakaan Dan Tingkat Keparahan Kecelakaan Universitas Diponegoro, meskipun mobil dilengkapi dengan piranti canggih seperti bantalan pengaman namun hal itu tidak akan bekerja maksimal tanpa sabuk pengaman. Bantal pengaman pada kendaraan digolongkan secondary atau supplementary system (SRS) yang berarti alat keselamatan tingkat dua.
Sejarah Sabuk Pengaman
Dikutip dari laman resmi Suzuki sabuk pengaman berawal dari ide seorang teknisi dari Inggris yang mempunyai ide untuk membuat alat pengaman. Teknisi yang hidup di abad 19 khawatir dengan banyaknya kecelakaan mobil yang berujung pada kematian. Menurut dia penyebabnya adalah karena tubuh terlempar atau mengalami benturan.
Ide tersebut belum mampu diwujudkannya dan dilanjutkan oleh seorang dokter dari Rumah Sakit California, Amerika Serikat. Dokter Hunter Shelden menegaskan kematian yang terjadi pada kecelakaan mobil umumnya disebabkan karena pengemudi atau penumpang terlempar atau mengalami benturan.
Dari kejadian-kejadian tersebut munculah ide untuk menciptakan alat yang mampu membuat tubuh penumpang tetap berada di tempat duduknya saat terjadi kecelakaan atau mobil berhenti mendadak. Alat itu diberi nama sabuk pengaman. Sejak saaat itu, mulai tahun 1946 pemerintah Amerika menerapkan aturan pemakaian sabuk pengaman untuk pengemudi dan penumpang. Peraturan ini juga ditekankan untuk perusahaan otomotif agar menciptakan mobil yang dilengkapi dengan sabuk pengaman.
Setelah itu peraturan ini diikuti oleh seluruh negara. Dengan adanya aturan ini risiko benturan dan tubuh terlempar saat kecelakaan mobil dapat diminimalisir. Bentuk sabuk pengaman adalah sabuk yang dirancang menjadi satu dengan tempat duduk dan dilengkapi dengan pengait yang bisa dibuka pasang untuk memudahkan pemakaian.
Fungsi Sabuk Pengaman
Melindungi bagian terpenting dari badan
Pada saat mobil berhenti mendadak tubuh biasanya akan terdorong ke depan. Hal itu bisa mengakibatkan tubuh membentur benda di depannya, seperti bagian tubuh kepala atau wajah. Padahal kepala merupakan bagian terpenting dari tubuh, apabila kepala mengalami benturan yang cukup keras maka bisa mengganggu kerja saraf bahkan bisa berisiko kematian.
Selain kepala sabuk pengaman juga bisa menlindungi tubuh bagian depan seperti bagian dada dan perut. Bagian-bagian depan tubuh ini juga rawan jika mengalami benturan keras. Bagian tubuh ini terhubung dengan organ penting seperti jantung.
Menahan Penumpang Agar Tetap Berada di Tempat Duduknya
Fungsi utama safety belt adalah menahan tubuh agar tidak bergeser jauh ketika terjadi kecelakaan di mobil. Biasanya jika terjadi kecelakaan atau tabrakan yang cukup parah, tubuh penumpang bisa terlempar dengan jarak yang jauh. Hal tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang di mobil.
Memberi Kenyamanan
Fungsi safety belt atau sabuk pengaman lainnya adalah memberikan kenyamanan bagi penumpang. Dengan memakai sabuk pengaman, penumpang bisa duduk dengan nyaman dan tenang. Bahkan saat kondisi darurat sabuk pengaman bisa tetap membuat penumpang tidak bergeser jauh dari tempat duduk.
YOLANDA AGNE
Baca: Vanessa ANgel Kecelakaan Mobil, ini Aturan Penggunaan Seat Belt
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.