Tidak jarang kami melewati jalan dengan elevasi tinggi. Salah satunya terjadi di kawasan Tembalang Kota Semarang, dan juga di kawasan Kintamani Kabupaten Bangli, Bali. Ketika beberapa kali terjadi kemacetan saat turunan mobil Wuling bisa saja berhenti otomatis ketika sensor mobil mendeteksi jarak yang terlalu dekat dengan mobil depan.
Lampu Wuling juga memberikan keamanan tersendiri. Saat itu terjadi ketika kami baru menyeberang antara Pulau Jawa dan Pulau Bali. Kami melewati jalan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Kota Denpasar setelah Maghrib. Rute di kawasan itu banyak belokan tajam. Tantangan lain saat melewati rute itu kurangnya penerangan.
Lampu jalan di kawasan itu sangat minim dan tidak ada tambahan lampu selain lampu mobil, karena kanan kiri jalan adalah sawah dan dekat pantai. Biasanya kami menggunakan lampu dengan jarak dekat karena sudah banyak mobil yang ikut melintas dan membantu penerangan jalan kami.
Hari itu, ada beberapa daerah yang jalannya sepi, dan Wuling tanpa diperintah tiba-tiba menyalakan lampu jarak jauh. Hal itu tentu saja membantu supir melihat kondisi jalanan yang lebih jauh di dari mobil.
Luasnya Kabin
Mudik identik dengan membawa banyak barang. Luasnya kabin Wuling Almaz RS memberikan keuntungan tersendiri bagi kami. Kabin yang luas benar-benar memuat berbagai barang dan perintilan yang kami bawa. Ada 5 orang anggota keluarga kami yang mudik kali ini di Wuling dengan 7-seater. Kursi baris ketiga kami tidurkan untuk mengakomodasi ruang bagasi agar lebih luas. Kami membawa 5 tas berukuran sedang, dan 2 ransel, 1 koper sedang, serta tas berisi camilan yang memenuhi bagasi.
Tempat duduk baris dua juga sangat luas. Keluarga kami yang bertubuh besar merasa nyaman pulang kampung sambil menikmati pantai di Bali dengan tempat luas itu. Mesin mobil dengan 1.500cc turbo terasa tetap nyaman saat dibawa melewati berbagai model jalan saat mudik. Penyaluran tenaga dari transmisi matic CVT ke roda depan terasa halus, dan tetap responsif walau diisi muatan yang cukup banyak.
Wuling Almaz RS/Tempo-Mitra Tarigan
Sebagai informasi, kami mengambil jalur utara ketika menuju Bali. sejak masuk pintu tol Kebanyakan tol yang kami lewati hingga keluar pintu tol Probolinggo Timur, Jawa Timur. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan tanpa tol hingga menuju Pelabuhan Ketapang. Di Bali sendiri kami jalan-jalan ke kawaasan Sanur dan Kintamani hingga ke Nusa Dua.
Ketika kembali ke Pulau Jawa, setelah menyeberang Ketapang - Gilimanuk, kami mengambil jalur tengah dan melewati Banyuwangi, Jember hingga Malang. Dari Kota Apel itu, kami pun melanjutkan lewat tol hingga Jakarta. Semua perjalanan itu menghabiskan 328 liter bensin atau seharga Rp 2,5 juta.
Wuling Almaz RS menawarkan teknologi kekinian seperti di mobil kelas premium. Yang pasti, Anda masih bisa tetap terhibur walau harus melewati berbagai kemacetan ketika pulang ke kampung halaman.
Rival
Wuling Almaz RS mengisi segmen SUV medium. Sejumlah rival bertarung di segmen ini seperti Honda CR-V, DFSK Glory i-Auto, MG HS, hingga Mazda CX-5. Almaz RS juga bisa menjadi alternatif SUV di bawah Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, maupun si bongsor Hyundai Palisade.
Baca juga: Mudik Naik Toyota C-HR Hybrid, 43 Liter Bensin Jakarta-Solo PP
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.