TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi di jurnal The Lancet Planetary Health mengungkapkan bahwa ada sekitar 9 juta orang di dunia yang meninggal setiap tahunnya akibat polusi udara. Kematian ini dikaitkan dengan polusi udara yang berasal dari mobil, truk, hingga industri.
Berdasarkan studi tersebut, disebutkan bahwa angka kematian ini meningkat 55 persen sejak tahun 2000. Kematian akibat polusi ini secara keseluruhan pada tahun 2019 hampir sama dengan tahun 2015.
"9 juta kematian adalah banyak kematiannya. Kami mendapatkan keuntungan dalam hal-hal yang mudah dan kami melihat hal-hal yang lebih sulit, yaitu polusi udara ambien (industri luar ruangan) dan polusi kimia, masih meningkat," kata Direktur Program Kesehatan Masyrakat Global dan Observatorium Polusi Global di Boston College, Philip Landrigan, dikutip Tempo dari laman Autoblog hari ini, Senin, 23 Mei 2022.
Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara industri di 10 negara teratas dengan total kematian akibat polusi di peringkat 7. Pada 2017, tercatat ada 142.883 kematian akibat polusi yang terjadi di AS. Data ini merupakan perhitungan dari database Global Burden of Disease dan Institute for Healt Metrics and Evaluation di Seattle.
Sementara untuk negara dengan kematian akibat polusi tertinggi dipegang oleh India dan Cina, dengan angka kematian masing-masing 2,4 juta dan 2,2 juta per tahun. Namun angka kematian di kedua negara tersebut juga sebanding dengan populasi yang besar di negara tersebut.
Angka kematian AS menempati urutan ke-31 dari bawah dengan 43,6 kematian per 100.000 orang. Chad dan Republik Afrika Tengah menempati peringkat tertinggi sekitar 300 kematian per 100.000 orang. Sementara Brunei, Qatar, dan Islandia memiliki tingkat kematian polusi terendah, sekitar 15 hingga 23 kematian. Rata-rata global adalah 117 kematian akibat polusi per 100.000 orang.
"Mereka adalah kematian yang dapat dicegah. Masing-masing dari mereka mengalami kematian yang tidak perlu. Meriam informasi itu merupakan kasualitas. Begitulah cara kami melakukannya," ucap Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas George Washington, Lynn Goldman.
Peneliti studi ini mengajukan delapan rekomendasi untuk mengurangi kematian akibat polusi udara. Sejumlah rekomendasi yang disoroti adalah perlunya pemantauan yang lebih baik, pelaporan yang lebih baik, dan sistem pemerintah yang lebih kuat untuk mengatur industri dan kendaraan bermotor.
DICKY KURNIAWAN | AUTOBLOG | WP
Baca juga: Tekan Polusi Udara, Mobil Diesel Tua Segera Dilarang di Jerman
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.