TEMPO.CO, Jakarta - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) secara terang-terangan meminta mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) untuk berperan aktif dalam menyambut era elektrifikasi.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono. Dirinya menjelaskan bahwa Toyota bakal memberikan kesempatan kepada pihak manapun untuk mengambil peran dalam mendorong percepatan kendaraan listrik di Indonesia, termasuk ke universitas.
“Kami yakin dengan melibatkan seluruh stakeholder, industri otomotif kita akan dapat cepat terakselerasi. Sekarang sejumlah negara sudah berlomba-lomba untuk menetapkan era elektrifikasi pada 2030. Itu bukan waktu yang lama,” kata dia dalam acara virtual hari ini, Rabu, 25 Mei 2022.
“Jadi saya mendorong dan berharap kepada Undip untuk berperan aktif dalam era elektrifikasi ini. Jangan takut, share your idea, sehingga kita ke depan tidak tertinggal jauh dengan negara-negara lain,” ucap dia menambahkan.
Lebih lanjut dirinya menyebutkan bahwa Toyota bakal berusaha untuk untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada dunia pendidikan. “Industri otomotif sekarang memasuki era baru, yang sering disebut CASE, yakni connected, automous, share dan electric,” tambah dia.
Menurutnya, formasi ini juga sejalan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia dalam menjawab tantangan. Terlebih presiden sering menyampaikan bahwa Indonesia ingin terus berkontribusi secara nyata menjawab isu-isu lingkungan dunia.
“Kami sadar sebagai pelaku industri, bisnis harus mengambil peran yang aktif untuk berkontribusi yang sebesar-besarnya dalam era net zero emission ini. Yang pertama kita terus memproduksi mengembangkan kendaraan ramah lingkungan dengan multi-pahtway approach,” jelas dia.
Selain itu, Warih juga menyebutkan bahwa Indonesia bertekad untuk menyediakan semua teknologi elektifikasi, agar ke depannya bisa menjawab semua tantangan dan keinginan konsumen. “Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia,” ucap dia.
“Yang kedua, proses manufacturing yang ramah lingkungan, atau yang kita sering sebut green manufacturing. Saya berharap bahwa green manufacturing ini bisa secara aktif melibatkan mahasiswa, semoga proses kita ke depan makin ramah lingkungan dan semakin produkif,” tutup dia.
Baca: Mobil Balap Listrik Formula E Sudah Diperiksa Bea Cukai, Bagaimana Hasilnya?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.